Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas sedikit menguat pada Senin(20/10/2025) setelah reli rekor, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS lebih lanjut dan permintaan aset safe haven terkait shutdown pemerintah di Washington. Sementara itu, investor menunggu petunjuk dari perundingan perdagangan AS-Tiongkok yang akan datang.
Mengutip Reuters, Senin (20/10/2025), harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 4.2562,84 per ons troi, pukul 11.39 GMT. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 1,6% menjadi US$ 4.280,40 per ons troi.
"Kami mempertahankan emas jauh di atas US$ 4.000 dan perak US$ 50, dan selama kami mempertahankannya, saya tidak memperkirakan akan ada likuidasi jangka panjang yang signifikan di pasar," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
Baca Juga: Harga Emas Kian Melesat, Antam (ANTM) Optimalkan Strategis Omnichannel
Ia menambahkan bahwa emas masih sangat bullish.
Shutdown pemerintah AS masih menambah beberapa dukungan mendasar sementara pertemuan AS-China mendatang akan menjadi fokus utama, tambah Hansen.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa usulan tarif 100% untuk barang-barang dari China tidak akan berkelanjutan, dan menambahkan bahwa ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua minggu.
Emas, yang telah mencapai beberapa rekor tertinggi tahun ini - terakhir pada hari Jumat ketika mencapai $4.378,69 - mendapatkan daya tarik lebih lanjut minggu lalu setelah AS mengancam kenaikan tarif yang tajam atas kontrol ekspor logam tanah jarang China.
Namun, Harga emas turun lebih dari 1,8% pada hari Jumat pekan lalu menyusul pernyataan Trump.
Data IHK AS, yang tertunda karena penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung, akan dirilis pada hari Jumat, beberapa hari sebelum pertemuan kebijakan The Fed pada 28-29 Oktober. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi inti bertahan di angka 3,1% pada bulan September.
Baca Juga: Harga Emas Naik Didorong Optimisme Pemangkasan Suku Bunga Fed dan Negosiasi AS-China
The Fed diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi China melambat ke laju terlemahnya dalam setahun terakhir pada kuartal ketiga.
"Kelemahan di pasar properti China tetap menjadi sumber dukungan utama bagi pasar emas," kata Hansen.