Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melemah pada Selasa (25/11/2025), turun dari level tertinggi lebih dari satu minggu karena dolar menguat. Sementara investor menunggu serangkaian data ekonomi AS yang tertunda yang dapat membantu memperbaiki ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 4.129,89 per ons troi pada pukul 09.42 GMT, setelah melonjak lebih dari 2% pada sesi sebelumnya. Harga emas pada awal hari mencapai level tertinggi sejak 14 November.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,8% ke level US$ 4.126,60 per ons troi.
Dolar AS bertahan mendekati level tertinggi hampir enam bulan pekan lalu, meredam kenaikan emas batangan karena penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Trump Naikkan Tekanan Terhadap Venezuela, Cartel de los Soles Masuk Daftar Teroris AS
"Kami melihat peningkatan yang luas di seluruh aset, sebagian karena pasar sedang mempertimbangkan kembali waktu pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.
"Data yang tertunda akibat penutupan pemerintah menambah volatilitas, tetapi kerapuhan pasar yang mendasarinya terus menguntungkan emas. Bahkan penurunan hari ini tampak seperti koreksi biasa setelah harga naik terlalu cepat."
AS akan merilis data penjualan ritel dan harga produsen di kemudian hari. Kedua data tersebut ditunda akibat penutupan pemerintah dan angka-angka tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada investor tentang arah suku bunga The Fed.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 81% pada bulan Desember dan 86% kemungkinan perubahan suku bunga pada bulan Januari, menurut data CME.
Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Senin bahwa pasar tenaga kerja telah cukup melemah untuk membenarkan penurunan suku bunga seperempat poin lagi pada bulan Desember, meskipun langkah selanjutnya akan bergantung pada data yang masuk.
Baca Juga: Presiden Macron: Rencana Perdamaian Ukraina dari Trump Perlu Diperbaiki
Pernyataannya tersebut menyusul komentar Presiden The Fed New York, John Williams, bahwa suku bunga dapat turun dalam waktu dekat.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Shah menambahkan bahwa dalam skenario yang realistis, dolar yang secara struktural lebih lemah dapat mengangkat Harga emas menuju US$ 4.700 pada tahun 2026.













