Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada perdagangan Senin (3/11), tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah investor memangkas ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).
Meredanya ketegangan dagang AS-China juga turut menekan permintaan terhadap aset safe haven ini.
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,8% menjadi US$ 3.968,76 per ons troi pada pukul 00.16 GMT, sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,5% ke posisi US$ 3.978,30 per ons troi.
Baca Juga: Morgan Stanley Prediksi Harga Emas Capai US$ 4.500 per Ons Troi pada Pertengahan 2026
Dolar AS bertahan mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir yang dicapai pekan lalu, sehingga membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menjadi kisaran 3,75%–4,00%. Ini merupakan pemangkasan kedua tahun ini.
Namun, komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell membuat pasar mengoreksi kembali ekspektasi terhadap pemangkasan lebih lanjut.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang The Fed kembali menurunkan suku bunga pada Desember kini berada di sekitar 71%, turun dari lebih dari 90% sebelum Powell berbicara.
Sementara itu, sentimen pasar juga mendapat dorongan positif dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut telah mencapai kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping untuk memangkas sebagian tarif impor terhadap China.
Sebagai imbalannya, Beijing akan memperketat pengawasan perdagangan ilegal fentanyl, melanjutkan pembelian kedelai AS, dan menjaga ekspor logam tanah jarang tetap lancar.
Baca Juga: Emas Mengilap Lagi Jumat (31/10), Aksi Buru Murah Setelah Suku Bunga AS Turun
Meski begitu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengingatkan bahwa sejumlah sektor ekonomi, terutama perumahan, mungkin sudah memasuki resesi akibat suku bunga tinggi. Ia kembali mendesak The Fed untuk mempercepat laju pemangkasan suku bunga.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah menguat 51%, didukung oleh ketidakpastian geopolitik, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, serta pembelian emas oleh bank sentral.
Namun, harga emas telah turun lebih dari 10% dari rekor tertingginya di US$ 4.381,21 per ons troi yang dicapai pada 20 Oktober lalu, seiring meredanya tensi dagang AS-China.
Dari sisi investasi, kepemilikan emas di SPDR Gold Trust — ETF emas terbesar di dunia — turun 0,11% menjadi 1.039,20 ton pada Jumat (31/10), dari 1.040,35 ton pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Mengapa Harga Emas Capai US$4.000? Ini Dampak Kebijakan The Fed & Perang Dagang
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,5% menjadi US$ 48,41 per ons troi, platinum melemah 0,1% ke US$ 1.566,40, dan palladium turun 0,6% ke US$ 1.424,88 per ons troi.













