Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kontrak berjangka gandum Chicago naik tipis pada perdagangan Kamis, setelah sehari sebelumnya menyentuh level terendah satu pekan. Namun, ekspektasi pasokan global yang melimpah membatasi potensi kenaikan harga.
Harga jagung juga tercatat naik untuk pertama kalinya dalam empat sesi, sementara kedelai relatif tidak berubah.
“Produksi gandum global yang terus meningkat akan menekan harga. Minat beli juga sangat terbatas,” ujar seorang pedagang biji-bijian di Singapura.
Baca Juga: Harga Emas Menguat Tipis, Pasar Tunggu Data Ekonomi AS dan Perkembangan Tarif
Pada pukul 06.01 waktu setempat, kontrak gandum paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) menguat 0,3% menjadi US$ 5,26 per gantang, sedikit di atas posisi terendah Rabu lalu di US$ 5,23 per gantang.
Harga jagung naik 0,1% ke US$ 4,06-1/2 per gantang, sedangkan kedelai turun 0,2% menjadi US$ 10,45-3/4 per gantang.
Analis menyebutkan, prospek curah hujan di wilayah penanaman gandum musim dingin Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan menjadi faktor penekan harga.
Di Australia, produksi gandum diperkirakan mencapai 32 juta hingga 35 juta ton metrik pada panen mendatang, setelah kondisi tanaman membaik. Analis bahkan menilai proyeksi ini berpotensi kembali dinaikkan.
Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi Tipis pada Kamis (3/7) pagi
Sementara itu, laporan terbaru FranceAgriMer menunjukkan kualitas gandum lunak Prancis menurun. Sekitar 69% panen tahun ini memiliki kandungan protein di atas 11%, turun dari 74% pada pekan sebelumnya dan jauh di bawah rata-rata lima tahun sebesar 83%.
Di AS, petani diperkirakan akan memanen jagung terbesar sepanjang sejarah pada musim gugur ini, sekaligus menghasilkan panen kedelai dalam jumlah besar.
Pasar kedelai kini menaruh perhatian pada potensi pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi Tipis pada Perdagangan Senin (28/7) Pagi
Seorang juru bicara pemerintah AS mengatakan negosiator senior China, Li Chenggang, dijadwalkan berkunjung ke Washington pekan ini untuk bertemu pejabat AS, dengan tujuan mencari jalan keluar dari kebuntuan setelah gencatan tarif yang berlaku saat ini.