Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Harga kopi di Vietnam terus merangkak naik pekan ini seiring kelangkaan pasokan biji kopi.
Sementara itu, curah hujan tinggi di Indonesia diperkirakan berdampak negatif terhadap pertumbuhan buah kopi (cherries), kata sejumlah pedagang, Kamis (21/8/2025).
Di kawasan Central Highlands, wilayah penghasil kopi terbesar di Vietnam, petani menjual biji kopi dengan harga 121.000–123.000 dong per kilogram (US$4,59–US$4,66).
Baca Juga: Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar
Angka ini naik dibanding pekan lalu yang berada di kisaran 107.000–110.000 dong, sekaligus menjadi level tertinggi sejak akhir Mei.
“Harga domestik naik signifikan dalam sepekan terakhir, meski aktivitas perdagangan masih lesu karena pasokan ketat di akhir musim panen,” ujar seorang pedagang di sentra kopi tersebut.
Ia menambahkan, kondisi cuaca saat ini cukup mendukung pertumbuhan pohon kopi baru.
Harga robusta di pasar global juga menguat, dengan kontrak berjangka ditutup naik US$133 atau 3% menjadi US$4.401 per metrik ton pada Rabu (20/8).
Pedagang menawarkan robusta grade 2 dengan cacat 5% pada premi US$200–US$300 per ton terhadap kontrak LIFFE November.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi di Pagi Hari Bisa Bikin Umur Panjang? Ini Kata Ahli
Dari Indonesia, biji kopi robusta Sumatra ditawarkan dengan premi US$230 per ton terhadap kontrak November, naik dari pekan lalu US$180.
“Kenaikan ini mungkin karena petani menahan penjualan,” kata seorang pedagang.
Sementara pedagang lain melaporkan premi stabil di level US$150.
Wilayah Lampung Barat masih diguyur hujan deras. Pohon kopi di sana saat ini memasuki tahap awal berbunga.
“Cuaca hujan sangat memengaruhi pertumbuhan buah kopi, yang saat ini baru seukuran mata kepiting dan rentan terkena jamur maupun hama,” ungkap seorang petani.