kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.209   119,53   1,48%
  • KOMPAS100 1.140   20,72   1,85%
  • LQ45 817   20,52   2,58%
  • ISSI 288   2,69   0,94%
  • IDX30 427   11,67   2,81%
  • IDXHIDIV20 485   15,28   3,25%
  • IDX80 126   2,44   1,96%
  • IDXV30 134   1,06   0,79%
  • IDXQ30 136   4,26   3,24%

Harga Minyak Ditutup di Level Terendah 5 Bulan, Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Naik


Selasa, 21 Oktober 2025 / 05:48 WIB
Harga Minyak Ditutup di Level Terendah 5 Bulan, Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Naik
ILUSTRASI. harga minyak mentah acuan kembali tertekan dan ditutup di level paling lemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak menetap di level terendah sejak awal Mei 2025 pada awal ekan ini karena investor mempertimbangkan potensi kelebihan pasokan global, dengan ketegangan perdagangan AS-China menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi serta melemahnya permintaan energi.

Senin (20/10/2025), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2925 ditutup melemah 28 sen atau 0,46% menjadi US$ 61,01 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desemer 2025 ditutup turun 2 sen atau 0,03% ke US$ 57,52 per barel.

Kedua harga acuan tersebut turun lebih dari US$ 1 di awal sesi, dan keduanya ditutup pada level terlemah sejak awal Mei.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Hampir 2% di Tengah Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Global

Kekhawatiran para pedagang minyak telah bergeser dari kekurangan pasokan menjadi kelebihan pasokan, sebagaimana ditunjukkan oleh struktur kontrak berjangka acuan global Brent.

Selisih enam bulan untuk Brent dan minyak mentah AS berjangka menunjukkan kontrak untuk pemuatan lebih awal diperdagangkan di bawah kontrak untuk pemuatan lebih lambat, sebuah struktur yang dikenal sebagai contango, yang mendorong para pedagang untuk membayar biaya penyimpanan minyak agar dapat dijual dengan harga lebih tinggi ketika pasokan diperkirakan akan menyusut di masa mendatang. 

Contango Brent, yang muncul pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak kemunculan singkat di bulan Mei, diperdagangkan pada level terlebarnya sejak Desember 2023.

Contango minyak mentah berjangka AS muncul pada hari Jumat untuk pertama kalinya sejak Januari 2024.

"Kekhawatiran akan kelebihan pasokan ini sekarang mulai memengaruhi pasar, terutama menjelang tahun 2026. Kita akan mulai melihat peningkatan penyimpanan terapung dan tangki-tangki di darat terisi," kata John Kilduff, mitra di Again Capital.

"Ini adalah narasi bearish yang nyata yang belum pernah kita lihat dalam beberapa waktu," tambah Kilduff. 

Kedua harga acuan minyak tersebt juga turun lebih dari 2% di minggu lalu, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut, sebagian karena proyeksi Badan Energi Internasional (IEA) tentang kelebihan pasokan yang semakin meningkat pada tahun 2026. 

Kedua kontrak berjangka menghabiskan sebagian besar tahun ini dalam struktur yang berlawanan, yang disebut backwardation, di mana harga segera diperdagangkan dengan premi dibandingkan pasokan selanjutnya. Hal ini mencerminkan persepsi pasokan jangka pendek yang ketat dan permintaan yang solid.

Baca Juga: Harga Emas Kembali Berkilau Usai Ditutup Melonjak 2,4% di Awal Pekan Ini

Dua konsumen minyak utama, Amerika Serikat dan China, telah memperbarui perang dagang mereka, mengenakan biaya pelabuhan tambahan pada kapal yang mengangkut kargo di antara mereka - langkah balasan yang dapat mengganggu arus barang global. 

Pekan lalu, kepala WTO mengatakan ia telah mendesak AS dan China untuk meredakan ketegangan perdagangan, memperingatkan bahwa pemisahan diri oleh dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat mengurangi output ekonomi global sebesar 7% dalam jangka panjang. 

Yang menahan sebagian kerugian minyak pada hari Senin adalah berita bahwa sebuah kelompok lobi yang dewannya mencakup perusahaan-perusahaan AS seperti Oracle, Amazon.com, dan Exxon Mobil mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk segera menangguhkan aturan yang dikatakannya menghentikan ekspor AS senilai miliaran dolar dan akan mendorong China dan negara-negara lain untuk mengeluarkan perusahaan-perusahaan AS dari rantai pasokan mereka. 

Ketidakpastian masih ada mengenai apa yang mungkin terjadi dengan pasokan minyak Rusia, dengan Trump kembali mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan tarif "besar-besaran" terhadap India kecuali jika negara itu berhenti membeli minyak Rusia. 

Di sisi pasokan, perusahaan-perusahaan energi AS pekan lalu menambah rig untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes.

Baca Juga: Wall Street Reli: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat Lebih dari 1%

"Dalam jangka pendek, pasar berada dalam kondisi campuran musim sepi yang klasik, yaitu pemeliharaan kilang, penurunan produksi yang lebih ringan, dan pengawasan ketat terhadap data inventaris mingguan AS," ujar analis di perusahaan konsultan energi Gelber and Associates dalam sebuah catatan. 

Stok minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat pekan lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters pada hari Senin.

Lima analis yang disurvei oleh Reuters menjelang data inventaris mingguan memperkirakan rata-rata bahwa inventaris minyak mentah naik sekitar 1,5 juta barel dalam pekan hingga 17 Oktober.

Selanjutnya: 8 Tanaman Herbal yang Bisa Jadi Obat Alami untuk Pasien Autoimun

Menarik Dibaca: 8 Tanaman Herbal yang Bisa Jadi Obat Alami untuk Pasien Autoimun




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×