Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas naik lebih dari 2% di awal pekan ini karena didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih lanjut dan permintaan safe haven yang berkelanjutan, lantaran investor menunggu perundingan dagang AS-China serta data inflasi dari AS di minggu ini.
Senin (20/10/2025), harga emas spot ditutup menguat 2,4% menjadi US$ 4.356,30 per ons troi.
Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2025 juga ditutup melonjak 3,5% ke US$ 4.359,40 per ons troi.
Harga emas mencapai rekor tertinggi di US$ 4.378,69 pada hari Jumat (17/10/2025), tetapi ditutup melemah 1,8, penurunan paling tajam sejak pertengahan Mei 2025, setelah komentar dari Presiden AS Donald Trump meredakan beberapa kekhawatiran seputar ketegangan perdagangan AS-China.
Baca Juga: Harga Emas Rebound ke US$ 4.263 Senin (20/10) Pagi, Setelah Turun Tajam
Kekhawatiran politik dan ekonomi mendorong harga naik setelah aksi jual tajam pada hari Jumat, kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.
"Ekspektasi kami adalah harga akan naik lebih tinggi selama beberapa minggu dan beberapa bulan ke depan, dan kami tidak akan terkejut jika berada di $4.500/ons dalam waktu dekat," tambahnya.
Penutupan pemerintah AS telah memasuki hari ke-20 pada hari Senin, setelah para senator gagal untuk kesepuluh kalinya pekan lalu untuk memecahkan kebuntuan. Shutdown ini juga menunda rilis data ekonomi utama, membuat investor dan pembuat kebijakan tidak memiliki data menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) di pekan depan.
Data indeks harga konsumen AS, yang tertunda akibat penutupan pemerintah, dijadwalkan pada hari Jumat.
Sementara itu, para pedagang memperkirakan peluang 99% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pekan depan, dengan pemangkasan berikutnya pada bulan Desember 2025.
Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Baca Juga: Wall Street Reli: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat Lebih dari 1%
Investor juga menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai perundingan perdagangan AS-China, setelah Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa pertemuan yang direncanakan dengan Presiden China Xi Jinping akan tetap dilaksanakan.
"Saya tidak akan terkejut melihat harga emas mencapai US$ 5.000 per ons troi di tahun depan. Hal itu akan didasarkan pada masalah politik yang sedang berlangsung dan memburuk, yang sebenarnya sedang kita hadapi saat ini," kata Christian.