Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak turun hampir 2% pada Senin (20/10/2025), tertekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan global karena ketegangan perdagangan AS-China menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan melemahnya permintaan energi.
Mengutip Reuters, Senin (20/10/2025), harga minyak mentah Brent berjangka turun US$ 1,06, atau 1,7%, menjadi $60,23 per barel pada pukul 13.12 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $ 1,03, atau 1,8%, menjadi $56,51.
Kekhawatiran para pedagang minyak telah bergeser dari kekurangan pasokan menjadi kelebihan pasokan, berdasarkan struktur kontrak berjangka patokan global Brent.
Selisih enam bulan untuk Brent menunjukkan kontrak untuk pemuatan lebih awal diperdagangkan di bawah kontrak untuk pemuatan lebih lambat, sebuah struktur yang dikenal sebagai contango, yang mendorong para pedagang untuk membayar biaya penyimpanan minyak agar dapat dijual dengan harga lebih tinggi ketika pasokan diperkirakan telah menyusut.
Baca Juga: Harga Minyak Turun Senin (20/10) Pagi: Brent ke US$61,05 dan WTI ke US$57,33
Contango Brent, yang muncul pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak kemunculan singkat di bulan Mei, telah semakin dalam hingga minus 56 sen, level tertingginya sejak akhir 2023.
Kedua harga acuan minyak mentah tersebut turun lebih dari 2% minggu lalu, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut, sebagian karena proyeksi Badan Energi Internasional (IEA) tentang kelebihan pasokan yang semakin besar pada tahun 2026.
Minggu lalu, kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan bahwa ia telah mendesak Amerika Serikat dan China untuk meredakan ketegangan perdagangan, memperingatkan bahwa pemisahan diri oleh dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat mengurangi output ekonomi global sebesar 7% dalam jangka panjang.
Kedua konsumen minyak utama tersebut baru-baru ini kembali memperkeruh perang dagang mereka, dengan mengenakan biaya pelabuhan tambahan pada kapal-kapal yang mengangkut kargo di antara mereka - sebuah langkah balasan yang dapat mengganggu arus barang global.
Ketidakpastian masih berlanjut mengenai apa yang mungkin terjadi dengan pasokan minyak Rusia, dengan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (19/10/2025) kembali memperingatkan bahwa Washington akan mempertahankan tarif besar-besaran terhadap India kecuali jika negara itu berhenti membeli minyak Rusia.
Baca Juga: Harga Minyak Melemah Hampir 3% Sepekan, Ketegangan Global Mereda dan Pasokan Melimpah
Di sisi pasokan, perusahaan-perusahaan energi AS pekan lalu menambah rig untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, ungkap perusahaan jasa energi Baker Hughes.