Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Produsen minyak asal Amerika Serikat (AS), Exxon Mobil melaporkan penurunan pendapatan pada kuartal III. Pendapatannya turun dari US$ 9,07 miliar menjadi US$ 8,61 miliar.
Sedangkan laba bersihnya mampu diraih lebih tinggi dari perkiraan Wall Street. Estimasi awalnya, Exxon hanya akan membukukan laba US$ 1,88 per saham, tetapi hasilnya bisa mencapai US$ 1,92 per saham.
"Kami memiliki sejumlah rekor produksi pada kuartal tersebut, kata Kepala Keuangan Kathryn Mikells seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/11).
Dibandingkan pesaingnya seperti BP dan Total Energies, penurunan yang dialami Exxon Mobil jauh lebih rendah. Kinerja perseroan masih ditopang produksi minyak dan gas yang lebih tinggi serta pembatasan pengeluaran. Secara tahunan, produksinya naik sekitar 25% menjadi 4,6 juta barel per hari.
Baca Juga: Bisnis Penyulingan, Minyak dan Kimia Shell Turun pada Kuartal III 2024
Sejak dilakukannya akuisisi Pioneer Natural Resources pada bulan Mei, telah mendorong produksi di cekurangan serpih AS menjadi hampir 1,4 juta barel minyak dan gas. Hal ini membantu mengimbangi penurunan harga minyak rata-rata sebesar 17% selama kuartal III.
Exxon mengungkapkan bahwa pihaknya menaikkan dividen kuartalannya sebesar 4% setelah menghasilkan arus kas bebas sebesar US$ 11,3 miliar. Sementara para pesaingnya, Saudi Aramco dan Chevron, harus meminjam untuk menutupi pengembalian pemegang saham setelah meningkatkan dividen dan pembelian kembali untuk menarik investor.
Namun manajemen tidak memberikan prospek kuartal keempat. Mereka hanya berencana untuk memberikan investor dengan perkiraan produksi yang direvisi pada bulan depan.
Disisi lain, pendapatan Exxon dari produksi bensin dan solar hanya diraih US$1,3 miliar. Nilai ini turun dari US$ 2,44 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu karena margin yang lemah dan penghentian kilang Illinois yang tutup selama hampir sebulan.
"Margin penyulingan jelas turun pada kuartal tersebut. Jika Anda melihat hasil keseluruhan untuk bisnis penyulingan, kami merasa cukup baik," kata Mikells dari Exxon.