kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Mentah Bervariasi di Pagi Ini (29/8), WTI Menguat, Brent Turun 0,3%


Senin, 29 Agustus 2022 / 07:43 WIB
Harga Minyak Mentah Bervariasi di Pagi Ini (29/8), WTI Menguat, Brent Turun 0,3%
ILUSTRASI. Harga minyak mentah bervariasi pada hari ini (29/8)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah bervariasi pada perdagangan awal pekan ini. Investor masih menyeimbangkan ekspektasi OPEC akan memangkas produksi guna mendukung harga terhadap kekhawatiran yang dipicu oleh Pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi pertumbuhan yang lambat dalam beberapa waktu.

Senin (29/8), pukul 07.15 WIB, harga minyak berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 naik 2 sen ke US$ 93,08 per barel. Pada akhir pekan lalu, WTI juga menguat.

Berbeda, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 turun 27 sen atau 0,3% ke US$ 100,72 per barel. Ini memangkas kenaikan dari sesi sebelumnya.

Dalam pidatonya pada hari Jumat (26/8), Powell mengatakan mengekang inflasi "kemungkinan akan membutuhkan periode pertumbuhan di bawah tren yang berkelanjutan" dan akan "membawa rasa sakit bagi rumah tangga dan bisnis". Pidoto dalam pertemuan Jackson Hole itu mengguncang pasar ekuitas sambil mengerek dolar AS.

Indeks dolar terus naik pada hari Senin ke 109,16, atau menguat 0,3% di awal perdagangan. Dolar AS yang lebih kuat membebani minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Didorong Sinyal Pemangkasan Produksi OPEC

Namun, harga minyak juga mendapat dukungan dari pembicaraan dari Arab Saudi dan anggota lain dalam OPEC+, bahwa mereka dapat memangkas produksi untuk menyeimbangkan pasar.

Uni Emirat Arab sejalan dengan pemikiran Arab Saudi tentang kebijakan produksi, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat.

Sejalan, Kementerian Perminyakan Oman juga mengatakan pihaknya mendukung upaya OPEC+ untuk menjaga stabilitas pasar.

Sumber Reuters mengatakan pada pekan lalu bahwa OPEC akan mempertimbangkan pemotongan produksi untuk mengimbangi setiap peningkatan dari Iran jika sanksi minyak dicabut saat Teheran setuju untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

"Fokus pedagang akan beralih kembali ke faktor penawaran-permintaan, dengan negosiasi nuklir AS-Iran sedang berlangsung," kata analis CMC Markets Tina Teng.

Harga yang juga mendukung adalah tanda-tanda meningkatnya permintaan, sebagian karena harga gas alam yang lebih tinggi di Eropa yang mendorong pembangkit listrik dan pengguna industri untuk beralih ke solar dan bahan bakar minyak, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×