kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.663.000   13.000   0,79%
  • USD/IDR 16.290   59,00   0,36%
  • IDX 7.017   -56,26   -0,80%
  • KOMPAS100 1.029   -7,98   -0,77%
  • LQ45 801   -9,07   -1,12%
  • ISSI 212   -0,31   -0,15%
  • IDX30 415   -6,31   -1,50%
  • IDXHIDIV20 500   -5,10   -1,01%
  • IDX80 116   -0,93   -0,79%
  • IDXV30 120   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 137   -1,61   -1,16%

Harga Minyak Mentah Melemah, Tertekan Kenaikan Persediaan Minyak Mentah AS


Rabu, 05 Februari 2025 / 12:28 WIB
Harga Minyak Mentah Melemah, Tertekan Kenaikan Persediaan Minyak Mentah AS
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak melemah setelah persedian minyak AS naik


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak anjlok karena persediaan di Amerika Serikat (AS) naik dan kekhawatiran pasar tentang perang dagang China-AS yang baru mengimbangi dorongan baru Presiden Donald Trump untuk menghilangkan ekspor minyak mentah Iran.

Rabu (5/2) pukul 12.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2025 turun 39 sen atau 0,51% menjadi US$ 75,81 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2025 juga melemah 26 sen atau 0,36% ke US$ 72,44 per barel.

Harga minyak mentah pada hari Selasa (42) diperdagangkan dalam kisaran yang luas, dengan WTI sempat anjlok hingga 3%, ke posisi terendah sejak 31 Desember, setelah China mengumumkan tarif impor minyak, gas alam cair, dan batubara AS sebagai balasan atas pungutan AS atas ekspor China.

Namun, harga minyak mentah kembali naik setelah Trump memberlakukan kembali kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran untuk membatasi program nuklirnya yang diberlakukannya pada masa jabatan pertamanya yang memangkas ekspor minyak mentah Iran menjadi nol.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Indocement (INTP) dengan Maraknya Proyek Infrastruktur

Yang membebani pasar pada hari Rabu adalah data persediaan minyak mentah AS yang lebih tinggi dari perkiraan semalam, kata Jun Rong Yeap, seorang ahli strategi pasar di IG.

Stok minyak mentah naik 5,03 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Januari, menurut sumber pasar, mengutip angka-angka dari American Petroleum Institute.

Inventaris bensin naik 5,43 juta barel, dan stok sulingan turun 6,98 juta barel, API melaporkan, menurut sumber tersebut.

Data inventaris minyak resmi pemerintah AS akan dirilis pada pukul 15.30 GMT pada hari Rabu.

Meningkatnya stok minyak mentah dan bahan bakar di konsumen minyak terbesar dunia menandakan melemahnya konsumsi, menambah kekhawatiran investor tentang dampak tarif pada prospek ekonomi global dan permintaan energi.

Dampak tarif pembalasan China pada impor energi AS akan terbatas "mengingat bahwa baik pasokan maupun permintaan global komoditas ini tidak diubah oleh tarif Tiongkok," kata analis di Goldman Sachs dalam sebuah catatan pada hari Selasa.

Kedua negara akan dapat menemukan pasar alternatif, kata catatan itu.

Baca Juga: Harga Minyak Bervariasi Saat Trump Kembali Tekan Iran, Drama Tarif Batasi Kenaikan

Mengenai Iran, Trump mengembalikan kampanye "tekanan maksimum"-nya terhadap Iran yang mencakup upaya untuk menekan ekspor minyaknya hingga nol untuk menghentikan Teheran memperoleh senjata nuklir.

Sementara Trump mengatakan bahwa ia terbuka terhadap kesepakatan dengan Iran, ia menandatangani memorandum presiden yang memberlakukan kembali kebijakan keras Washington terhadap Iran. 

Rencana tersebut dapat memengaruhi sekitar 1,5 juta barel minyak per hari yang diekspor negara tersebut, analis di ANZ mengatakan pada hari Rabu, mengutip data pelacakan kapal.

"Tindakan keras terhadap Iran mungkin diperlukan untuk menstabilkan sentimen bearish terhadap harga minyak untuk saat ini dan mungkin ada ruang untuk pemulihan lebih lanjut, setidaknya dalam waktu dekat," kata Yeap dari IG.

Selanjutnya: Update Daftar Harga Samsung Galaxy A55 5G di Februari 2025 Semua Varian

Menarik Dibaca: 7 Jenis Teh yang Bagus untuk Penderita Diabetes Konsumsi, Ada Teh Hijau



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×