Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak stabil pada hari Selasa karena para pedagang mempertimbangkan risiko dari serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia dan meningkatnya ketegangan AS-Venezuela.
Selasa (2/12/2025) pukul 16.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2025 turun 19 sen atau 0,3% menjadi US$ 62,98 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2025 turun 12 sen, atau 0,2%.
Kedua acuan harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Senin, sementara WTI mendekati level tertinggi dalam dua minggu.
Baca Juga: Ekspor Solar dan Gasoil Rusia Naik 3% di November Meski Dihantam Sanksi Barat
Meskipun harga awal tampak berada dalam kisaran tertentu, premi risiko geopolitik tampaknya telah kembali meningkat karena situasi di sekitar Laut Hitam dan Venezuela, kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
"Selain itu, kelebihan pasokan yang diperkirakan namun sulit dipahami tetap menjadi fokus utama yang mencegah kenaikan signifikan saat ini."
Pada hari Senin, Konsorsium Pipa Kaspia mengatakan telah melanjutkan pengiriman minyak dari satu titik tambat di terminal Laut Hitamnya setelah serangan pesawat tak berawak besar Ukraina pada 29 November.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa "wilayah udara di atas dan di sekitar Venezuela" harus dianggap ditutup, memicu ketidakpastian baru di pasar minyak, karena negara Amerika Selatan tersebut merupakan produsen utama.
"Fokus juga tertuju pada perundingan damai Ukraina, yang mungkin mengakibatkan Rusia meningkatkan ekspor minyak mentah dan produknya sekali lagi, meskipun proses ini kemungkinan akan berlarut-larut," kata Tamas Varga, seorang analis di PVM Oil Associates.
Baca Juga: ExxonMobil Bidik Saham Lukoil di West Qurna 2, Siap Kuasai Ladang Minyak Raksasa Irak
Terkait negosiasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Senin bahwa prioritas Kyiv adalah mempertahankan kedaulatan dan memastikan jaminan keamanan yang kuat, seraya menambahkan bahwa sengketa wilayah tetap menjadi poin penting yang paling rumit.
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, dan menantunya, Jared Kushner, akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa untuk membahas kemungkinan cara mengakhiri perang.
Pada hari Minggu, OPEC+ menegaskan kembali sedikit peningkatan produksi minyak untuk bulan Desember dan penundaan peningkatan produksi pada kuartal pertama tahun depan karena meningkatnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan.













