kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

ExxonMobil Bidik Saham Lukoil di West Qurna 2, Siap Kuasai Ladang Minyak Raksasa Irak


Selasa, 02 Desember 2025 / 15:57 WIB
ExxonMobil Bidik Saham Lukoil di West Qurna 2, Siap Kuasai Ladang Minyak Raksasa Irak
ILUSTRASI. Exxon Mobil dekati Kementerian Minyak Irak, minat beli saham mayoritas Lukoil di ladang West Qurna 2. Ini tandai kembalinya Exxon ke Irak. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Perusahaan energi asal Amerika Serikat, Exxon Mobil, telah mendekati Kementerian Minyak Irak untuk menyampaikan minatnya membeli saham mayoritas Lukoil di ladang minyak raksasa West Qurna 2, menurut lima sumber resmi Irak yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut, seperti dilaporkan Reuters.

Langkah ini muncul ketika perusahaan energi asal Rusia, Lukoil, berupaya menjual aset internasionalnya pasca sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Rusia. Jika terwujud, akuisisi tersebut akan menandai ekspansi besar kembalinya Exxon ke Irak, sementara Moskow berusaha melepas aset energi kunci di luar negeri.

Juru bicara Exxon menolak memberikan komentar, sementara Lukoil tidak merespons permintaan konfirmasi dari Reuters.

Baca Juga: Ekspor Non-Migas Singapura Melonjak 22,2% pada Oktober, Jauh Lampaui Perkiraan

Menurut otoritas AS, calon pembeli diperbolehkan bernegosiasi dengan Lukoil sampai 13 Desember, namun memerlukan persetujuan khusus untuk setiap kesepakatan. Bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa Exxon dan Chevron tengah mempertimbangkan opsi untuk membeli sebagian portofolio Lukoil.

Ladang West Qurna 2 Sumbang 9% Produksi Minyak Irak

Aset asing terbesar Lukoil adalah saham operasional 75% di ladang West Qurna 2 di Irak, salah satu ladang minyak terbesar di dunia dengan produksi sekitar 470.000 barel per hari.

Ladang ini menyumbang:

  • Sekitar 0,5% dari pasokan minyak dunia

  • Sekitar 9% produksi nasional Irak

Irak sebelumnya sempat menangguhkan pembayaran tunai dan minyak kepada Lukoil, memicu upaya perusahaan tersebut untuk keluar dari aset tersebut.

Exxon sendiri pernah menjadi operator proyek tetangga, West Qurna 1, sebelum hengkang tahun lalu.

Pada Oktober, Exxon menandatangani kesepakatan non-binding dengan Irak untuk membantu pengembangan ladang minyak raksasa Majnoon serta meningkatkan ekspor minyak, menandai kembalinya perusahaan tersebut ke pasar energi Irak.

Baca Juga: IEA: Permintaan Minyak dan Gas Dunia Masih Akan Naik hingga 2050

Kembalinya Exxon juga mengikuti serangkaian kesepakatan Irak dengan perusahaan minyak global lain seperti Chevron, BP, dan TotalEnergies, seiring upaya pemerintah mempercepat produksi melalui skema kontrak yang lebih menarik.

Exxon Dianggap Kandidat Terkuat Menggantikan Lukoil

Seorang pejabat senior Kementerian Minyak Irak yang mengawasi operasi perusahaan asing menyatakan bahwa Exxon adalah kandidat favorit untuk mengambil alih West Qurna 2.

“Exxon adalah pilihan terbaik kami untuk menggantikan Lukoil. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas dan pengalaman untuk mengelola ladang sebesar dan sekompleks West Qurna 2,” ujarnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan pejabat senior lain di kementerian.

Kementerian Minyak Irak pada Senin menyatakan telah mengundang sejumlah perusahaan energi AS untuk memasuki negosiasi terkait pengambilalihan West Qurna 2. Tujuannya, mentransfer operasi ladang tersebut ke salah satu perusahaan melalui proses tender kompetitif.

Selanjutnya: Rupiah Menguat ke Rp 16.625 per Dolar AS, Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed

Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×