Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak stabil pada hari ini setelah turun sekitar 1% pada sesi sebelumnya, karena kekhawatiran atas pasokan yang melampaui permintaan membatasi kenaikan dan investor mengamati kemajuan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina.
Rabu (10/12/2025) pukul 10.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2026 naik 11 sen, atau 0,2% menjadi US$ 62,05 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2026 berada di level $58,38 per barel atau naik 0,2%.
Meskipun pasar minyak bergerak lebih dalam ke dalam kondisi kelebihan pasokan yang diperkirakan, pasokan Rusia tetap menjadi risiko, kata analis ING dalam sebuah catatan.
Baca Juga: AS Dukung Jepang dalam Perselisihan dengan China Terkait Insiden Radar
"Meskipun volume ekspor Rusia melalui laut tetap terjaga, barel-barel ini kesulitan menemukan pembeli," kata ING, seraya menambahkan bahwa produksi minyak Rusia akan mulai turun jika pembeli tidak ditemukan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, negaranya dan mitra-mitra Eropanya akan segera menyerahkan "dokumen yang telah disempurnakan" kepada AS mengenai rencana perdamaian untuk mengakhiri perang dengan Rusia, setelah berhari-hari diplomasi berisiko tinggi.
Kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia dapat mengakibatkan pencabutan sanksi internasional terhadap perusahaan-perusahaan Rusia, yang dapat membebaskan pasokan minyak yang terbatas.
Sementara itu, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan pihaknya memperkirakan produksi minyak AS akan mencapai rekor yang lebih besar tahun ini daripada yang diperkirakan sebelumnya, meningkatkan proyeksinya untuk tahun 2025 sebesar 20.000 barel per hari menjadi rata-rata 13,61 juta barel per hari.
Namun, organisasi tersebut menurunkan proyeksinya untuk total produksi pada tahun 2026 sebesar 50.000 barel per hari menjadi 13,53 juta barel per hari.













