Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
HONG KONG. Kali ini, Barclays Plc sepakat dengan UBS AG dan juga Bank of America Corp. Kesepakatan bank besar itu mereka terkait dengan proyeksi harga rumah di Hong Kong sampai tahun 2015.
Ternyata, Barclays Plc sepakat bahwa, properti di Hong Kong akan memasuki masa suram. Proyeksinya, harga properti di Hong Kong akan turun hingga 30% sampai dengan akhir 2015.
Bloomberg memberitakan, penurunan harga properti terjadi karena pasokan meningkat saat pasar sudah jenuh. Perkiraan dari Barclays tersebut, melebihi proyeksi broker yang sebelumnya telah menurunkan proyeksi harga properti di Hong Kong yang turun terdalam sejak 1998.
Sebagaimana diketahui, harga rumah di Hong Kong telah naik dua kali lipat sejak awal 2009, rekor tertinggi harga rumah akibat rendahnya suku bunga kredit dan terbatasnya pasokan.
"Harga rumah cenderung turun, sebagian pengembang dan pemilik rumah menyesuaikan target,” kata analis Paul Louie dan Zita Qin, analis Barclays itu dalam laporannya hari ini, Senin (28/10).
Prospek yang tak bagus di industri properti di Hong Kong itu membuat bank mereka memberikan rating negatif untuk sektor properti di Hong Kong. "Kejatuhan properti ada di bawah proyeksi,” tulis analis tersebut.
Untuk itu, analis Barclays itu menyarankan investor menjual delapan saham dari 14 perusahaan properti Hong Kong, termasuk Sun Hung Kai Properties Ltd, Swire Properties Ltd , New World Development Ltd dan Wharf Holdings Ltd













