kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Harga saham bank di China kian kinclong


Jumat, 19 Desember 2014 / 08:38 WIB
Harga saham bank di China kian kinclong
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati motor listrik Polytron dalam Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (2/11/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia

BEIJING. Investor saham perbankan di China sepertinya sudah mulai menoleransi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan risiko kredit macet di China. Buktinya, harga saham perbankan di China naik cukup tinggi sepanjang tahun ini, menyentuh rekor harga tertinggi sejak tahun 2009.

Sebut saja, harga saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd. (ICBC) beserta 15 saham emiten bank lain di China, sudah meningkat rata-rata sebesar 48% sejak awal tahun 2014. Demikian juga harga saham bank asal China yang melantai di bursa Hong Kong, meningkat sebesar 11%.

Sandy Mehta, Chief Executive Officer (CEO) Investment Principals Ltd menyatakan, valuasi saham-saham bank asal China masih sangat menarik. "Saham mereka dinilai masih murah, terutama bila dikaitkan dengan perkembangan global," ujar Mehta seperti dikutip Bloomberg, Kamis (18/12).

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, harga saham bank-bank di China tergolong paling murah di dunia. Rasio harga saham berbanding laba bersih per sahamnya saat ini hanya sebesar 6,2 kali.

Selain itu, lonjakan harga saham bank di China, melampaui pertumbuhan KBW Bank Index (BKX) sebesar 4,1%. Indeks BKX adalah indeks saham perbankan yang berisi 24 saham bank besar di Amerika Serikat (AS).

Nasib bank di China juga lebih mujur dibandingkan penurunan drastis indeks Bloomberg Europe Bank and Financial Service sebesar 6,4%. Indeks ini beranggotakan 45 saham emiten bank dan perusahaan jasa keuangan di Eropa.

Kredit macet naik 30%

Investor melihat upaya serius Pemerintah China untuk mendorong kembali pertumbuhan ekonomi. Semisal, pada bulan November lalu, Bank Sentral China alias People's Bank of China (POBC) secara tidak terduga menurunkan suku bunga acuan.

Aksi menggunting suku bunga acuan terakhir kali dilakukan pada sekitar tahun 2012. Kala itu POBC memangkas bunga acuan sebesar 40 basis poin (bps) ke level 5,6%. Secara bersamaan, POBC juga menggunting suku bunga deposito satu tahun sebesar 25 bps menjadi 2,75%.

Sederet kebijakan pemerintah tersebut dirilis seiring ekspektasi pertumbuhan ekonomi China yang kecil. Berdasarkan survei Bloomberg terhadap sejumlah analis memperkirakan, pertumbuhan ekonomi China tahun ini hanya 7,4%. Angka ini relatif lebih mini ketimbang pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang masih sebesar 9,2%. Selain itu, tingkat kredit macet sepanjang tahun ini sudah naik 30%, dan menjadi yang tertinggi sejak krisis 2008.   




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×