Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Harga tanah di Jepang melorot untuk pertama kalinya sejak 2007. Kondisi pengucuran kredit yang kian menipis dan serangan resesi terhebat sejak perang dunia II menjadi pemicu utamanya.
Berdasarkan data yang dirilis Ministry of Land, Infrastucture, Transport dan Tourism, harga tanah secara nasional Jepang turun 3,7% dalam 12 bulan yang berakhir Juni.
Adanya penurunan atas nilai tanah diprediksi akan mulai berkurang seiring banyaknya pembeli dan pengembang yang masuk kembali ke pasar properti yang bernilai US$ 27 triliun.
Menurut analis real estate Deutche Bank AG di Tokyo Yoji Otani, salah satu tanda kian membaiknya sektor properti adalah kenaikan harga kondominium yang mencapai level tertinggi dalam 20 bulan pada Maret lalu.
"Saat ini kita sudah melihat adanya kenaikan signifikan dalam kepemilikan tanah. Hal ini emnandakan harga tanah mulai kembali naik di Tokyo," kata Keiji Kimura, CEO Mitsubishi Estate Co, yang merupakan developer terbesar Jepang.