Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
India, yang telah melaporkan jumlah infeksi virus corona tertinggi setelah Amerika Serikat, ingin memvaksinasi sekitar 300 juta orang dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.
Sekitar 10,5 juta orang di India telah terinfeksi virus corona, dan lebih dari 151.000 di antaranya telah meninggal dunia, meskipun tingkat kasus telah menurun sejak puncak pertengahan September.
Pihak yang pertama mendapatkan vaksin adalah 30 juta pekerja kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, seperti petugas kebersihan dan keamanan, diikuti oleh sekitar 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau dianggap berisiko tinggi karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Baca Juga: Ini alasan medis mengapa orang sudah divaksin tetap harus taat protokol kesehatan
Modi, 70 tahun, mengatakan politisi tidak akan dianggap sebagai pekerja garis depan.
Pada hari Sabtu, ia juga diharapkan secara resmi meresmikan platform online pemerintah Co-WIN yang akan memberikan informasi tentang stok vaksin, suhu penyimpanan, dan melacak penerima manfaat.
Reuters memberitakan, Pemerintah India telah membeli 11 juta dosis suntikan AstraZeneca COVISHIELD, yang diproduksi oleh Serum Institute of India, dan 5,5 juta dari COVAXIN Bharat Biotech.
Menurut regulator obat India, COVISHIELD 72% efektif. Sementara, Bharat Biotech mengatakan hasil uji coba tahap terakhir COVAXIN diharapkan keluar pada Maret.