Sumber: BBC | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proses penarikan Amerika Serikat (AS) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keputusan ini dibuatnya sehari setelah dilantik menjadi Presiden AS ke 47.
"Wah, itu keputusan besar," kata Trump seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/1).
Itu adalah satu dari lusinan tindakan eksekutif yang ditandatanganinya pada hari pertama menjabat. Ini bukan kali pertama, Trump memerintahkan menarik AS dari WHO. Pada kepemimpinannya di era sebelumnya, ia juga pernah melakukan hal yang sama.
Kala itu Trump mengkritik cara badan internasional itu menangani Covid-19 dan memulai proses penarikan diri dari lembaga yang berkantor pusat di Jenewa itu selama pandemi. Namun, Presiden Joe Biden kemudian membatalkan keputusan itu.
"Mereka sangat menginginkan kita kembali, jadi kita lihat saja apa yang terjadi," kata Trump.
Baca Juga: Ini Sederet Janji dan Ambisi Donald Trump Setelah Dilantik Sebagai Presiden ke-47 AS
Perintah tersebut mengatakan AS menarik diri karena kesalahan penanganan organisasi terhadap pandemi Covid-19 yang muncul dari Wuhan, Tiongkok. Kemudian krisis kesehatan global lainnya, kegagalannya untuk mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan, dan ketidakmampuannya untuk menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO.
Ketika Trump masih menjabat untuk pertama kalinya, ia mengkritik organisasi tersebut karena terlalu berpusat pada Tiongkok dalam menangani pandemi Covid-19. Trump menuduh WHO bias terhadap Tiongkok dalam cara mengeluarkan pedoman selama wabah.
Sementara itu, di bawah pemerintahan Biden, AS terus menjadi penyandang dana terbesar WHO dan pada tahun 2023 menyumbang hampir seperlima dari anggaran badan tersebut.Anggaran tahunan organisasi tersebut adalah US$ 6,8 miliar.
Baca Juga: Hari Pertama Bekerja, Donald Trump Singgung Kedekatannya dengan Kim Jong Un
Para pakar kesehatan masyarakat mengkritik keputusan Trump untuk meninggalkan WHO, memperingatkan bahwa hal itu dapat menimbulkan konsekuensi bagi kesehatan warga Amerika. Beberapa diantaranya berpendapat langkah tersebut dapat membalikkan kemajuan yang telah dicapai dalam memerangi penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, dan HIV & AIDS.
Ashish Jha, yang sebelumnya bekerja sebagai koordinator respons Covid-19 di bawah Presiden Biden menyebut sebelumnya memperingatkan bahwa keluarnya AS akan tidak hanya membahayakan kesehatan orang-orang di seluruh dunia, tetapi juga kepemimpinan dan kecakapan ilmiah AS.
"Itu adalah keputusan presiden yang sangat dahsyat. Penarikan diri merupakan luka yang parah bagi kesehatan dunia, tetapi luka yang lebih dalam bagi AS," kata Lawrence Gostin, pakar kesehatan masyarakat global dan profesor Universitas Georgetown.