kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari terkelam sejak kudeta, 18 pengunjuk rasa tewas di Myanmar


Senin, 01 Maret 2021 / 04:40 WIB
Hari terkelam sejak kudeta, 18 pengunjuk rasa tewas di Myanmar


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kudeta, yang menghentikan langkah tentatif menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun pemerintahan militer, telah menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dan menuai kecaman dari negara-negara Barat.

Di antara sedikitnya lima tewas di Yangon adalah insinyur jaringan internet Nyi Nyi Aung Htet Naing, kata petugas medis. Sehari sebelumnya dia bertanya di Facebook berapa banyak mayat yang dibutuhkan agar PBB segera mengambil tindakan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta anggotanya untuk berbuat lebih banyak.

Baca Juga: Demonstran Myanmar marah: Indonesia, jangan mendukung diktator!

"Sekretaris Jenderal mendesak masyarakat internasional untuk berkumpul dan mengirimkan sinyal yang jelas kepada militer bahwa mereka harus menghormati keinginan rakyat Myanmar seperti yang diungkapkan melalui pemilihan dan menghentikan penindasan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Guru Tin New Yee meninggal setelah polisi membubarkan aksi protes guru dengan granat kejut, membuat kerumunan melarikan diri. Hal tersebut diungkapkan oleh putrinya dan rekan sesama guru.

Di luar sekolah kedokteran Yangon, dokter dan siswa dengan jas lab putih tampak berlari menyelamatkan diri setelah polisi melemparkan granat kejut. Sebuah kelompok yang disebut Aliansi medis Whitecoat mengatakan lebih dari 50 staf medis telah ditangkap.

Baca Juga: Facebook larang militer Myanmar gunakan platform mereka, ini alasannya

Tiga orang tewas di Dawei di selatan, politisi Kyaw Min Htike mengatakan kepada Reuters dari kota itu. Dua orang tewas di kota kedua Mandalay, kata media Myanmar Now dan seorang warga. Penduduk Sai Tun mengatakan kepada Reuters seorang wanita ditembak di kepala.

Polisi dan juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menanggapi panggilan telepon yang memintai pernyataan atas kejadian tersebut.




TERBARU

[X]
×