kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harley-Davidson mulai tergilas perang dagang


Rabu, 27 Juni 2018 / 06:07 WIB
Harley-Davidson mulai tergilas perang dagang
ILUSTRASI. HARLEY DAVIDSON


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dampak perang dagang kian meresahkan para pebisnis dunia. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak hanya berseteru dengan China tapi juga dengan Uni Eropa (UE) dalam upaya menurunkan defisit dagang AS dengan kawasan Eropa.

Kondisi tersebut membuat produsen sepeda motor asal AS, Harley-Davidson Inc berencana merelokasi pusat produksinya keluar AS. Tujuannya adalah agar terhindar dari tarif impor yang diterapkan UE atas produk dari AS.

Trump lewat cuitannya di Twitter mengatakan, dirinya terkejut bahwa Harley-Davidson dari semua perusahaan AS akan menjadi yang pertama mengibarkan bendera putih. "Saya bekerja keras untuk mereka dan pada akhirnya nanti mereka tidak akan membayar tarif ketika akan menjual produk ke Uni Eropa . Pajak hanya jadi alasan Harley. Bersabarlah!" ujar Trump dalam cuitan di akun resmi Twitter miliknya.

Harley menyatakan, penatapan tarif masuk ke UE merupakan balasan bagi AS yang menerapkan impor baja dan aluminium untuk produk dari UE. "Untuk mengatasi biaya yang substansial dan beban tarif untuk jangka panjang, kami berencana untuk memindahkan produksi untuk pasar UE ke luar AS agar terhindar dari beban tarif itu," ujar manajemen Harley seperti dikutip Bloomberg.

Berita tersebut membuat saham Harley turun 6% dan menjadi penurunan terbesar dalam hampir lima bulan terakhir. Sejak awal tahun saham Harley telah terpangkas 18%.

Sekadar tahu, tarif impor dari UE hanyalah pukulan terbaru lain yang dihadapi Harley pada kebijakan perdagangan Trump. Setahun setelah Trump menarik AS dari kesepakatan perdagangan 12 negara Trans–Pasifik pada Januari 2017, Harley harus mengumumkan akan tutup pabriknya di Kansas City, Missouri, dan mengonsolidasikan produksi di York, Pennsylvania. Akibat penutupan pabrik ini menghilangkan sekitar 260 pekerjaan.

Paul Ryan, politikus dari Partai Republik yang merupakan oposisi Trump berpendapat, pengumuman Harley menjadi bukti bahwa kebijakan perdagangan yang dijalankan Trump saat ini merugikan. "Ini adalah bukti bahaya dari tarif unilateral, " ujar AshLee Strong, Jurubicara Ryan.

Menurut Ryan, seharusnya cara terbaik untuk membantu para pekerja, para konsumen, dan produsen di Amerika adalah dengan membuka pasar baru untuk mereka, bukan untuk meningkatkan hambatan bagi pasar domestik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×