kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.907   -20,44   -0,29%
  • KOMPAS100 1.006   -2,13   -0,21%
  • LQ45 770   -2,79   -0,36%
  • ISSI 226   -0,36   -0,16%
  • IDX30 396   -2,64   -0,66%
  • IDXHIDIV20 458   -3,68   -0,80%
  • IDX80 113   -0,24   -0,21%
  • IDXV30 113   -1,05   -0,92%
  • IDXQ30 128   -0,87   -0,68%

Hasil Stress Test 22 Bank Besar di Amerika Serikat Kuat Hadapi Krisis


Selasa, 01 Juli 2025 / 04:10 WIB
Hasil Stress Test 22 Bank Besar di Amerika Serikat Kuat Hadapi Krisis
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., June 26, 2025. REUTERS/Jeenah Moon


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham bank besar di Wall Street naik pada perdagangan Senin setelah bank sentral AS menyatakan bahwa 22 bank terbesar di AS lolos uji ketahanan alias stress test. Hal ini membuka peluang para bank untuk kembali membagi dividen dan pembelian kembali (buyback) saham. 

Menurut data The Fed, 22 bank di AS dinilai cukup kuat menghadapi kemungkinan krisis ekonomi di masa depan dan tetap mampu menyalurkan kredit. Stress test menunjukkan bank memiliki modal yang sehat setelah disimulasikan mengalami kerugian ratusan miliar dollar AS. Ini menjadi sinyal positif sektor perbankan AS meskipun ada ketidakpastian ekonomi global. 

"Ini menguatkan pandangan kami bahwa mereka siap untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham jika mereka menginginkannya," ujar analis RBC Capital Markets dikutip Reuters. Bank tampil lebih baik dalam uji ketahanan tahun 2025 dibanding tahun 2024 karena ujian tahun ini dianggap lebih ringan. 

Baca Juga: Beralih dari Big Banks, Saham Bank KBMI 3 Kini Jadi Incaran Investor

Analis dari Raymond James menyebut hasil uji ketahanan ini sebagai positif bersih dan akan meningkatkan minat investor terhadap sektor perbankan. Mereka juga mencatat kemungkinan penurunan stress capital buffer (cadangan modal minimum saat krisis) menjadi sinyal positif.

Bank-bank tampil lebih baik dalam uji ketahanan tahun 2025 dibanding tahun 2024, sebagian karena uji tahun ini dianggap lebih ringan. Uji ini meniru skenario resesi parah, tetapi karena kondisi ekonomi dunia sudah agak lemah sebelum uji dilakukan, skenario krisis menjadi tidak terlalu berat.

Analis Jefferies menulis secara umum hasilnya positif untuk semua peserta dan mendukung prospek pengembalian modal yang lebih baik ke depan. Namun, bank mencatat stress capital buffer final baru akan diumumkan pada Agustus, sehingga bank masih bisa menyesuaikan besaran dividen yang akan dibagikan.

Uji tahun 2025 mencakup simulasi resesi global parah, termasuk penurunan harga properti komersial sebesar 30%, penurunan harga rumah tinggal sebesar 33% dan lonjakan tingkat pengangguran hingga 10%, naik 5,9 poin dari level normal.

Baca Juga: Didominasi Saham Bank Big Caps, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing Sepekan Terakhir

Uji ketahanan ini pertama kali diperkenalkan pada 2011 setelah krisis keuangan 2008, sebagai bagian dari regulasi Dodd-Frank, untuk memastikan bank tidak kembali mengalami keruntuhan sistemik.

Namun, banyak bank besar selama ini mengkritik uji ini karena dianggap terlalu rumit, mahal, dan membatasi pembagian keuntungan kepada pemegang saham, meskipun kondisi keuangan bank mereka sehat.

Selanjutnya: Ekonomi Inggris Tumbuh di Laju Tercepat

Menarik Dibaca: Daun Sirih Jadi Obat Asam Urat Alami, Cek Khasiat & Cara Pemakaiannyadi Sini!




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×