Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Malaysia akan menjadi tuan rumah KTT APEC untuk kedua kalinya. Pertemuan puncak di Kuala Lumpur minggu depan akan dihadiri oleh para pemimpin dari Iran, Pakistan, Turki dan negara-negara Muslim lainnya. Mahathir mengatakan pertemuan itu akan membahas situasi di mana umat Islam di dunia ditindas.
Hal itu akan mencakup tuduhan pelanggaran hak terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang Cina, kata Mahathir. Dia juga menambahkan, prospek untuk tindakan oleh dunia Muslim terbatas.
"Mengambil sikap adalah satu hal, melakukan sesuatu yang dapat memperbaiki situasi ini adalah hal lain. Anda mengambil sikap yang mungkin menghasilkan lebih banyak tekanan yang diterapkan dan itu tidak akan ada gunanya bagi kita," katanya.
Baca Juga: Diplomat top China ingatkan Pompeo agar AS berhenti mencampuri urusan domestik China
"Dunia Muslim tidak bisa menantang siapa pun. Kami sangat lemah. Siapa pun dapat memanipulasi kami, mereka bahkan dapat membuat kami saling bertarung. Begitulah kami."
Mahathir di masa lalu mengatakan bahwa China terlalu kuat untuk menantang tuduhan di Xinjiang, yang dibantah oleh China.
Dia tidak menyinggung negara tetangga Asia Tenggara, Myanmar, atas perlakuan terhadap Muslim Rohingya setelah lebih dari 700.000 warga Muslim diusir ke Bangladesh oleh aksi penumpasan militer pada 2017.
Baca Juga: Beri perlawanan soal UU Xinjiang, ini yang bisa dilakukan China ke AS
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dijadwalkan akan membela Myanmar dari tuduhan di Pengadilan Dunia di Den Haag minggu ini. Mahathir berharap, pelanggaran akan diakui dan diterima.
"Kami berharap mereka dapat menjelaskan dan menerima fakta bahwa telah terjadi genosida," katanya. "Kami berharap mereka akan menanggapi dengan berbagai cara opini internasional."