Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Diplomat top China Yang Jiechi meminta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo agar AS berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Hal itu dikatakan Jiechi dalam sambungan telepon pada hari Sabtu (7/12) menurut laporan oleh TV pemerintah.
Mengutip disahkannya Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uighur tahun 2019 dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong tahun 2019, yang mengatakan Amerika Serikat telah secara serius melanggar hubungan internasional, dan mendesak Washington untuk memperbaiki kesalahannya dan segera berhenti mencampuri Urusan internal Tiongkok.
Baca Juga: Trump meminta Bank Dunia berhenti memberi pinjaman ke China
Mengutip Reuters, Dewan Perwakilan AS mengeluarkan undang-undang pada hari Selasa yang membutuhkan tanggapan yang lebih kuat terhadap perlakuan Beijing terhadap minoritas Muslim Uighur-nya.
Pakar dan aktivis AS mengatakan, kemungkinan China telah menahan satu juta warga Uighur di kamp-kamp penahanan massal di Xinjiang, sebuah wilayah di barat jauh China.
China mengatakan, kamp-kamp itu merupakan bagian dari penumpasan anti-teror dan menyediakan pelatihan kejuruan. Pernyataan itu membantah adanya perlakuan salah terhadap warga Uighur.
Baca Juga: Data ekonomi AS dan harapan atas prospek perang dagang memudarkan harga emas