kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hong Kong kembali rusuh, polisi tembakkan gas air mata


Senin, 16 Desember 2019 / 08:37 WIB
Hong Kong kembali rusuh, polisi tembakkan gas air mata
ILUSTRASI. Seorang pemrotes yang memakai topeng Guy Fawkes mengibarkan sebuah bendera dalam aksi memperingati Hari HAM Sedunia di Hong Kong, 8 Desember 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dalam bentrokan selepas tengah malam dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah, menjelang pertemuan antara Pemimpin Hong Kong dan Presiden China di Beijing, Senin (1612).

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam yang menyambangi Ibu Kota China untuk kunjungan tugas rutin dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping. Muncul spekulasi, kunjungan itu bisa menghasilkan arahan baru tentang krisis politik di Hong Kong, termasuk kemungkinan perombakan kabinet.

Keduanya sebelumnya bertemu di Shanghai pada awal November, ketika Xi menyatakan "kepercayaan tinggi" Pemerintah China atas Lam meskipun ada gejolak.

Baca Juga: Tingkat kesabaran investor asing di Hong Kong mulai menipis

Namun, Lam, yang menampik ada perombakan kabinet sebelum berangkat ke Beijing, mengatakan, tugas pertamanya adalah menekan kekerasan dan memulihkan ketertiban, samnil berusaha untuk melakukan lebih banyak dialog dengan masyarakat.

Hong Kong mengalami krisis politik terburuk dalam beberapa dekade sejak Juni lalu, dengan protes anti-pemerintah menjadi tantangan populis terhadap Presiden Xi. Kerusuhan itu juga telah memperumit hubungan antara China dan Amerika Serikat saat ketegangan meningkat, termasuk di bidang perdagangan.

Minggu (15/12) malam, sekelompok pemuda bertopeng memblokir jalan-jalan di sekitar Distrik Mong Kok, memaksa polisi untuk menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Ini pertama kalinya dalam hampir dua minggu gas air mata keluar dari senapan polisi.

Melansir Reuters, api menyala di sejumlah titik dan lampu lalu lintas hancur. Seorang reporter televisi lokal melaporkan, mahasiswa Universitas Baptist terkena proyektil gas air mata polisi dan harus dirawat di rumahsakit.

Baca Juga: Berpakaian hitam, aksi demonstrasi di Hong Kong terbesar sejak pemilu lokal

Sekelompok kecil pengunjuk rasa membentuk barikade di beberapa mal, memblokir pintu masuk, menghancurkan kaca, dan meneriakkan slogan-slogan termasuk "berjuang untuk kebebasan". Banyak toko di mal yang terkena dampak dan tutup lebih awal setelah polisi anti huru-hara menyerbu masuk, menyemprotkan merica ke arah kerumunan, dan menangkap banyak pengunjuk rasa.

Sementara beberapa ratus pemrotes mengadakan vigil untuk seorang pengunjuk rasa yang tewas di luar sebuah mal mewah enam bulan lalu. Mereka meletakkan bunga-bunga putih dan menyanyikan lagu-lagu untuk memperingati Leung Ling-kit, yang populer dengan julukan "jas hujan" untuk apa yang dia kenakan saat itu.




TERBARU

[X]
×