kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hong Kong memanas lagi, polisi tembakkan gas air mata ke arah kampus


Selasa, 12 November 2019 / 08:42 WIB
Hong Kong memanas lagi, polisi tembakkan gas air mata ke arah kampus
ILUSTRASI. Seorang polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata ke arah pendemo antipemerintah di Distrik Tsim Sha Tsui, Hong Kong, 27 Oktober 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Hong Kong kembali memanas. Polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata ke arah pendemo pro-demokrasi di City University, Distrik Kowloon Tong,  Selasa (12/11), sehari setelah seorang pemrotes ditembak dan seorang pria dibakar hidup-hidup.

Reuters melaporkan, beberapa layanan keretaapi ditangguhkan dan jalan ditutup yang menyebabkan kemacetan lalu lintas panjang di jam sibuk pagi hari. Polisi antihuru-hara dikerahkan di stasiun-stasiun metro di seluruh wilayah dan antrean panjang penumpang mengular di peron.

Stasiun metro di Sai Wan Ho yang terletak di Timur Hong Kong, tempat seorang pemrotes berusia 21 tahun ditembak pada Senin (11/11), termasuk di antara stasiun yang ditutup. Kampus-kampus dan sekolah-sekolah di Hong Kong membatalkan kelas hari ini.

Baca Juga: Pemimpin Hong Kong: Pemerintah menyerah pada tekanan, itu tidak akan terjadi!

Kepolisian Hong Kong mengatakan, lebih dari 260 orang ditangkap pada Senin (11/11). Sehingga, jumlah total pengunjuk rasa yang ditangkap menjadi lebih dari 3.000 orang sejak protes yang tidak berkesudahan bergulir pada Juni lalu.

Sebuah truk meriam air ditempatkan di luar kompleks pemerintahan, di mana Dewan Eksekutif Hong Kong akan mengadakan pertemuan mingguannya pada hari ini.

Sebelumnya, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyatakan, kekerasan di bekas jajahan Inggris itu telah melampaui tuntutan para pemrotes untuk mewujudkan demokrasi, dan para demonstran sekarang adalah musuh rakyat.

Baca Juga: Pasca polisi tembak pendemo, AS kutuk penggunaan kekuatan mematikan di Hong Kong

Amerika Serikat (AS) mengutuk kekerasan oleh semua pihak, baik polisi maupun pendemo, dan memantau perkembangan situasi di Hong Kong dengan sangat serius.

Selain itu, Washinton mendesak Beijing untuk menghormati komitmen bahwa Hong Kong akan mendapatkan tingkat otonomi yang tinggi, dan rakyat Hong Kong bakal menikmati hak asasi manusia juga kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai.

"AS mendesak Pemerintah Hong Kong untuk membangun dialog dengan publik Hong Kong dan memulai upaya untuk mengatasi keprihatinan mendasar yang memicu protes. Kami juga mendesak para pemrotes untuk menanggapi upaya dialog," kata Morgan Ortagus, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip Reuters.




TERBARU

[X]
×