kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hong Kong kian membara, bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa meluas


Selasa, 01 Oktober 2019 / 17:42 WIB
Hong Kong kian membara, bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa meluas
ILUSTRASI. Unjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa kembali pecah di Hong Kong, Selasa (1/10), dan meluas, bertepatan dengan peringatan ke-70 tahun berdirinya Republik Rakyat China.

Mengutip laporan Reuters, polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pendemo pro-demokrasi yang melemparkan bom molotov.

Bentrokan menyebar, dari distrik kelas atas Teluk Causeway ke area Admiralty, kompleks kantor pemerintah Hong Kong.

Baca Juga: China diam-diam menggandakan jumlah pasukan militer di Hong Kong

Kemudian, bentrokan juga terjadi di kawasan pelabuhan, Kowloon, dan New Territories. Ini menjadi bentrokan paling luas dalam hampir empat bulan terakhir.

Menjelang sore, polisi dan pengunjuk rasa terlibat dalam bentrokan di seluruh Hong Kong, dengan tabung gas air mata dan puing-puing lainnya berserakan di jalan-jalan.

The South China Morning Post melaporkan, setidaknya satu orang terluka di dada oleh peluru karet yang polisi tembakkan langsung.

Polisi tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters tapi mengatakan, mereka menembakkan peluru ke udara dalam bentrokan sebelumnya.

Sebuah rekaman video yang menunjukkan seorang polisi menembaki seorang pemrotes dari jarak dekat menjadi viral. Tetapi, tidak ada verifikasi langsung soal keaslian video itu.

Otoritas rumahsakit Hong Kong mengatakan, sebanyak 15 orang terluka dalam bentrokan di seluruh wilayah dan satu lainnya kritis, namun tanpa memberikan perincian.

Baca Juga: Duh, gerai Starbucks jadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa Hong Kong

Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melempar bom molotov di luar kantor pemerintah pusat di daerah Admiralty. Dan, memerintahkan evakuasi gedung Dewan Legislatif Hong Kong.

Polisi menyebutkan, "perusuh" telah menggunakan cairan korosif di Tuen Mun, BaratNew Territories yang "melukai banyak petugas polisi dan wartawan". Hanya, tidak ada detail informasi.

Sebelumnya, ribuan demonstran berpakaian hitam dan beberapa di antaranya mengenakan topeng Guy Fawkes, melakukan aksi dari Causeway Bay menuju Admiralty untuk menentang larangan unjuk rasa.

Baca Juga: Demo memasuki minggu ke-17, bisnis wisata Hong Kong merosot 86%

Operator kereta MTR Corp menutup banyak stasiun metro untuk menghentikan pengunjuk rasa bergerak. Penutupan itu membuat stasiun menjadi sasaran serangan pendemo, dan api berkobar di Stasiun Admiralty.

Para pengunjuk rasa bersumpah untuk mengambil kesempatan pada Hari Nasional China guna mendorong seruan demokrasi yang lebih besar ke panggung internasional.

"Saya tidak muda, tetapi jika tidak berbaris sekarang, kami tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk berbicara lagi, sesederhana itu," kata Li, 42 tahun.

Ratusan pejabat dan anggota elit Hong Kong memulai Selasa (1/10) dengan upacara pengibaran bendera dan resepsi Hari Nasional China di Convention and Exhibition Centre. Jalan menuju pusat kota ditutup dan diawasi dengan ketat.

Baca Juga: Wartawan asal Indonesia tertembak peluru karet saat meliput demo di Hong Kong

Pelaksana Tugas Kepala Eksekutif Hong Kong Matthew Cheung mengatakan, meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa mengganggu tatanan sosial dan merugikan ekonomi.

Sementara Pemimpin Hong Kong Carrie Lam yang sedang berada di Beijing membatalkan pesta kembang api di Victoria Harbour untuk memperingati Hari Nasional China, dengan alasan keselamatan publik.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×