Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Kami tidak siap untuk gelombang kedua ini," kata konsultan itu. "Untuk gelombang pertama, itu terorganisir dengan baik - segera setelah kami mengetahui (tentang virus) semuanya menjadi efisien dan kami jauh lebih siap. Kali ini ada lebih banyak kasus, lebih mendadak, dan kami tidak siap untuk menghadapi situasinya."
Dengan sebagian besar rumah sakit kewalahan, keluarga harus mencari cara untuk merawat orang yang dicintai di rumah. Banyak yang beralih ke pasar gelap, di mana harga obat-obatan seperti remdesivir dan tocilizumab, dan tabung oksigen, telah melonjak.
Akan tetapi, menurut laporan wartawan BBC Vikas Pandey di Delhi, bahkan di pasar gelap ini, pasokan bukanlah jaminan.
"Saya mengenal sebuah keluarga yang mengumpulkan uang untuk membeli tiga dosis pertama remdesivir dari pasar gelap, tetapi tidak mampu mendapatkan tiga dosis yang tersisa karena harga terus meningkat. Pasien terus menjadi kritis," kata koresponden BBC.
Baca Juga: WHO: Varian Covid-19 India atau B.1.617 sudah muncul di 17 negara
Di sisi lain, sejumlah perusahaan penerbangan jet swasta melaporkan lonjakan atas bisnisnya. Ini dikarenakan orang-orang mencoba menerbangkan kerabat mereka yang sakit ke rumah sakit lain di India.
"Pada dasarnya adalah mereka merupakan keluarga pasien yang ingin masuk rumah sakit dan mencoba melihat apakah ada tempat tidur di bagian lain negara itu," kata Ashish Wastrad, kepala kantor Air Charter Service Mumbai kepada BBC.
Namun, dia mengatakan bahwa pesawat perusahaan tidak dilengkapi peralatan yang memadai untuk membawa pasien positif Covid-19.