kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Houthi Menyerang Kapal Tanker Pengangkut LPG di Laut Merah


Rabu, 20 Maret 2024 / 08:35 WIB
Houthi Menyerang Kapal Tanker Pengangkut LPG di Laut Merah
ILUSTRASI. Kapal True Confidence berbendera Barbados yang terbakar menyusul serangan rudal Houthi di laut, 6 Maret 2024.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Kelompok Houthi Yaman kembali menyerang sebuah kapal yang melintas di Laut Merah. Target kali ini merupakan kapal tanker pengangkut gas cair atau liquefied petroleum gas (LPG) bernama MADO.

Melansir Reuters, MADO adalah kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall yang menuju Singapura dari Arab Saudi. 

Houthi menggambarkannya sebagai kapal milik Amerika Serikat, namun database pelayaran Equasis menunjukkan bahwa kapal itu dimiliki oleh Naftomar Shipping & Trading Co Ltd dari Yunani. Pihak Naftomak belum memberikan komentar terkait kejadian ini.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, langsung mengonfirmasi serangan tersebut pada hari Selasa (19/3). Houthi juga menyerang sasaran lain di Israel.

Baca Juga: Houthi Memperingatkan Peningkatan Serangan di Laut Merah Selama Ramadan

"Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan sebuah kapal tanker pengangkut bahan bakar, MADO, di Laut Merah dengan rudal angkatan laut dan pelabuhan Eilat serta kawasan resor Israel dengan rudal bersayap," kata Sarea.

Sejak perang Gaza bergejolak bulan Oktober 2023 lalu, Houthi telah secara aktif menunjukkan dukungannya kepada Palestina dengan memblokir jalur perdagangan di Laut Merah untuk kapal-kapal milik Israel dan para pendukungnya seperti AS dan Inggris.

Belakangan dilaporkan bahwa kapal-kapal yang menjadi target serangan Houthi sama sekali tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Israel atau para pendukungnya.

Baca Juga: Houthi Dilaporkan Telah Memiliki Rudal Hipersonik, Laut Merah Semakin Panas

Baru-baru ini Houthi dilaporkan telah memiliki rudal hipersonik, membuat situasi Laut Merah menjadi terasa lebih berbahaya.

"Kelompok tersebut (Houthi) telah berhasil menguji rudal yang mampu mencapai kecepatan hingga Mach 8 dan menggunakan bahan bakar padat. Kelompok Houthi berniat untuk mulai memproduksinya untuk digunakan selama serangan di Laut Merah dan Teluk Aden, serta terhadap sasaran di Israel," kata kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, pada hari Kamis (14/3).

Houthi juga mulai menembakkan rudal ke arah Israel, meskipun sebagian besar rudal tersebut gagal atau berhasil dicegat oleh sistem pertahanan milik militer Israel.




TERBARU

[X]
×