kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Huawei mengakui butuh waktu lebih lama menjadi perusahaan smartphone terbesar dunia


Selasa, 11 Juni 2019 / 14:35 WIB
Huawei mengakui butuh waktu lebih lama menjadi perusahaan smartphone terbesar dunia


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Pejabat eksekutif senior Huawei Technologies Co Ltd mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi produsen smartphone terbesar di dunia. Hal itu dikatakan setelah sebelumnya Huawei menargetkan menjadi perusahaan smartphone terbesar dunia pada kuartal IV tahun 2019 ini.

Mengutip Reuters, Selasa (11/6), Kepala pejabat strategi Huawei Consumer Business Group Shao Yang mengatakan, pihaknya akan menjadi perusahaan teknologi terbesar pada kuartal keempat (tahun ini). "Tetapi sekarang kami merasa bahwa proses ini mungkin memakan waktu lebih lama," kata Shao tanpa menjelaskan alasannya.

Shao menjelaskan, saat ini Huawei dapat menjual 500.000 hingga 600.000 smartphone dalam sehari. Hal itu dikatakan Shao dalam sebuah pidato di acara teknologi CES Asia di Shanghai.

Komentar itu muncul setelah Amerika Serikat memasukkan Huawei ke daftar hitam bulan lalu dan melarangnya melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan AS dengan alasan keamanan tanpa persetujuan pemerintah.

Hal ini telah mendorong beberapa perusahaan teknologi global memutuskan hubungan dengan pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia tersebut.

Huawei pada Januari lalu mengatakan bahwa mereka bisa menjadi vendor smartphone terlaris di dunia tahun ini bahkan tanpa pasar AS. Menurut perusahaan riset dan penasehat Gartner, Huawei merupakan vendor terbesar kedua pada kuartal pertama. Ia berada di belakang Samsung Electronics Co Ltd asal Korea Selatan.

Analis memperkirakan sanksi AS baru-baru ini dapat mendorong pengiriman smartphone Huawei turun hingga seperempat tahun ini dan menyebabkan handsetnya menghilang dari pasar luar negeri.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×