CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.737   8,00   0,05%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Hubungan dengan AS makin berkobar, kini China mulai merayu Vietnam


Rabu, 22 Juli 2020 / 08:30 WIB
Hubungan dengan AS makin berkobar, kini China mulai merayu Vietnam
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, Cina 30 Juli 2019.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia menambahkan, "Kami berdua berhasil mengendalikan wabah dan kami akan terus membangun kerja sama ekonomi dan perdagangan kami," katanya seperti yang dikutip South China Morning Post.

Pham, menteri luar negeri sekaligus wakil perdana menteri Vietnam, berjanji untuk menyumbangkan US$ 100.000, "sebagai tanda persahabatan", untuk membantu China memerangi banjir terburuk dalam beberapa dekade yang telah melanda 27 provinsi dan mempengaruhi lebih dari 38 juta orang. 

Baca Juga: Di tengah ketegangan, Menteri Pertahanan AS berharap bisa kunjungi China

"Saya ingin memperluas empati tulus kami kepada Tiongkok, dalam memerangi bencana alam," katanya.

Menurut Xu Liping, seorang ahli politik luar negeri di Institut Studi Asia-Pasifik di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, pertemuan virtual diprediksi membahas berbagai macam topik termasuk sengketa maritim yang kontroversial.

"Itu terjadi dengan latar belakang bahwa pihak-pihak terkait telah mengintensifkan perselisihan mereka ketika pembicaraan tentang kode etik di Laut China Selatan antara Cina dan [Asean] memasuki tahap kritis," katanya.

Baca Juga: Dubes China untuk AS: Hubungan AS-China jangan dilumuri kecurigaan dan kebencian

Sebelumnya diberitakan, melansir Voice of America (VOA), Beijing mengatakan pada 1 Juli dalam sebuah konsultasi dengan para pemimpin Asia Tenggara bahwa mereka akan melanjutkan negosiasi mengenai kode etik Laut China Selatan yang sudah tertunda sejak tahun 2002. Kode etik ini akan membantu kapal menghindari kecelakaan dan menyelesaikan kecelakaan di Laut China Selatan yang luas dan ramai.




TERBARU

[X]
×