Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir Nikkei Asian Review, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengakui, penundaan pembahasan itu diputuskan setelah menggelar pertemuan puncak virtual pada awal bulan lalu dengan para pemimpin Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN).
Beberapa pengamat mempertanyakan apakah kode etik tersebut dapat disetujui sesuai target, yakni pada 2021, seperti yang diusulkan oleh Perdana Menteri China Li Keqiang.
Baca Juga: 'Jika provokasi AS berlanjut, China akan kerahkan kapal perang ke Laut China Selatan'
Vietnam, salah satu pendukung kode etik utama, termasuk di antara negara-negara pertama di kawasan itu yang memiliki wabah virus corona. Mereka mengusulkan mengadakan pertemuan puncak secara langsung untuk mengirim pesan kuat tentang kode etik. Ini menjadi isu pembaruan yang sudah lama didorong untuk dibahas.