kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Hubungan dengan AS Memanas, PM India Bakal Kunjungi China Setelah 7 Tahun


Kamis, 07 Agustus 2025 / 07:14 WIB
Hubungan dengan AS Memanas, PM India Bakal Kunjungi China Setelah 7 Tahun
ILUSTRASI. Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Tiongkok untuk pertama kalinya dalam lebih dari tujuh tahun. REUTERS/Anushree Fadnavis


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintahannya akan memutuskan sanksi atas pembelian minyak Rusia setelah upaya AS untuk mencapai terobosan di menit-menit terakhir yang akan menghasilkan gencatan senjata dalam perang di Ukraina membuahkan hasil.

Utusan diplomatik utama Trump, Steve Witkoff, berada di Moskow, dua hari sebelum berakhirnya tenggat waktu yang ditetapkan presiden bagi Rusia untuk menyetujui perdamaian di Ukraina atau menghadapi sanksi baru.

Sementara itu, menurut sumber pemerintah lainnya, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval, sedang berada di Rusia dalam kunjungan terjadwal dan diperkirakan akan membahas pembelian minyak Rusia oleh India menyusul tekanan Trump agar India berhenti membeli minyak mentah Rusia.

Doval kemungkinan akan membahas kerja sama pertahanan India dengan Rusia, termasuk mendapatkan akses yang lebih cepat untuk ekspor sistem pertahanan udara S400 Moskow yang tertunda ke India, dan kemungkinan kunjungan Presiden Vladimir Putin ke India.

Kunjungan Doval akan diikuti oleh Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar dalam beberapa minggu mendatang.

Para pejabat AS dan India mengatakan kepada Reuters bahwa berbagai kesalahan penilaian politik, sinyal yang terlewat, dan kepahitan telah menggagalkan negosiasi kesepakatan perdagangan antara kedua negara dengan ekonomi terbesar dan kelima terbesar di dunia, yang perdagangan bilateralnya bernilai lebih dari US$ 190 miliar.

Empat sumber terpisah mengatakan kepada Reuters, India memperkirakan tindakan keras Trump dapat menghilangkan keunggulan kompetitifnya dalam hal barang senilai sekitar US$ 64 miliar yang dikirim ke AS yang mencakup 80% dari total ekspornya, mengutip penilaian internal pemerintah.

Namun, pangsa ekspor yang relatif rendah dalam perekonomian India yang bernilai US$ 4 triliun diperkirakan akan membatasi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pada hari Rabu, Bank Sentral India (Reserve Bank of India) tidak mengubah proyeksi pertumbuhan PDB untuk tahun fiskal April-Maret saat ini di angka 6,5% dan mempertahankan suku bunga meskipun terdapat ketidakpastian tarif.

Tonton: India Lawan Balik Tekanan Trump: Tetap Beli Minyak Rusia dan Perkuat Agenda Dedolarisasi

Laporan penilaian pemerintah India telah mengasumsikan penalti 10% untuk pembelian minyak Rusia, yang akan menjadikan total tarif AS menjadi 35%, kata sumber tersebut.

Laporan penilaian internal tersebut merupakan perkiraan awal pemerintah dan akan berubah seiring dengan kejelasan jumlah tarif yang dikenakan oleh Trump, kata keempat sumber tersebut.

India diperkirakan mengekspor barang sekitar US$ 81 miliar pada tahun 2024 ke AS.

Selanjutnya: IHSG Masih Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Kamis (7/8)

Menarik Dibaca: IHSG Masih Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Kamis (7/8)




TERBARU

[X]
×