Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Musk menyerang RUU yang disebut Trump sebagai "RUU besar dan indah" dengan menyebutnya sebagai "kehinaan menjijikkan" yang akan memperburuk defisit federal. Kritiknya memperdalam perpecahan internal di Partai Republik yang dapat menghambat kelolosan RUU tersebut di Senat.
Analis independen memperkirakan RUU ini bisa menambah utang nasional sebesar US$ 2,4 triliun hingga US$ 5 triliun.
Trump menyatakan bahwa penolakan Musk sebenarnya dipicu oleh penghapusan insentif pajak untuk kendaraan listrik dalam RUU tersebut. Ia juga menyindir bahwa Musk mungkin merindukan posisi di Gedung Putih.
"Dia bukan yang pertama," kata Trump. "Orang-orang meninggalkan pemerintahan saya... lalu pada suatu titik mereka sangat merindukannya. Beberapa menerima kenyataan itu, tapi sebagian menjadi bermusuhan."
Baca Juga: Elon Musk Mengaku Tak Tertarik Beli Saham Tiktok
Musk menulis di X, "BUNUH RUU-nya," dan menyatakan bahwa ia tidak keberatan dengan pemangkasan insentif kendaraan listrik selama RUU tersebut dibersihkan dari "gunungan penghamburan dana yang menjijikkan."
Ia juga mengutip pernyataan-pernyataan lama Trump yang mengkritik pengeluaran pemerintah, lalu bertanya: "Ke mana orang ini sekarang?"
Musk sebelumnya datang ke pemerintahan dengan rencana ambisius untuk memangkas anggaran federal sebesar US$ 2 triliun. Namun, ia keluar pekan lalu setelah hanya berhasil memangkas sekitar 0,5% dari total pengeluaran, sambil menimbulkan kekacauan di berbagai lembaga.
Fokus Musk yang makin besar pada politik juga memicu protes di berbagai fasilitas Tesla di AS dan Eropa, menurunkan angka penjualan, dan membuat para investor khawatir bahwa perhatiannya terlalu terbagi.