Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Hyundai Motor Co. tengah bersiap untuk meluncurkan kendaraan bertenaga hidrogen baru yang akan diberi nama Initium. Rencananya peluncurannya akan dilakukan pada paruh pertama tahun depan sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas ke gas pembakaran bersih.
Initium memiliki target jarak tempuh lebih dari 650 kilometer (404 mil) dengan sekali pengisian bahan bakar, dibandingkan SUV hidrogen keluaran Hyundai sebelumnya Nexo yang hanya menempuh 609 kilometer saja. Menurut manajemen, kendaraan tersebut juga dapat dihubungkan ke pasokan listrik rumah tangga untuk bertindak sebagai sumber daya cadangan.
Meskipun pertumbuhan permintaan untuk kendaraan listrik melambat, Kepala Eksekutif Hyundai, Jaehoon Chang mengatakan ini hanya masalah waktu sebelum industri otomotif lebih banyak mengadopsi sistem penggerak listrik.
“Kendaraan bertenaga hidrogen bukan jenis yang menguntungkan tetapi terlepas dari itu, kami mendorong bahan bakar alternatif bebas karbon," katanya di acara di studio motor Hyundai di Goyang, Utara Seoul seperti dikutip dari Blommberg, Kamis (31/10).
Baca Juga: Masuk ke Pasar Mobil Hybrid, Hyundai Resmi Jual All-New Santa Fe
Agustus lalu, Hyundai juga telah berjanji untuk menginvestasikan sekitar US$ 4 miliar selama dekade berikutnya untuk membangun masa depan di sekitar hidrogen guna memenuhi target nol bersihnya pada tahun 2045. Menjadi netral karbon di semua tahap produksi dan operasi.
Sejak peluncuran Nexo pada tahun 2018, Hyundai tetap menjadi pendukung utama hidrogen sementara produsen mobil global secara umum berfokus pada kendaraan listrik bertenaga baterai.
Beberapa keunggulan hidrogen adalah memungkinkan pengisian bahan bakar yang lebih cepat dan jarak tempuh yang lebih jauh. Namun, sebagian besar penelitian, hidrogen mungkin lebih cocok untuk penggunaan kendaraan komersial tugas berat.
Menurut data manajemen, dari Januari hingga September, penjualan mobil hidrogen menyumbang kurang dari 0,5% dari total pengiriman domestik Hyundai, atau sekitar 2.400 unit. Sementara pada periode yang sama jumlah mobil dengan tenaga baterai yang dijual mencapai 30.942 EV. Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan kedua mobil masing-masing turun sekitar 37%.