Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Korea Hyundai Group akan menyokong startup kendaraan listrik Inggris yakni Arrival Ltd. Perusahaan rintisan itu berencana mulai menjual mobil van pengiriman bertenaga baterai pada tahun 2021.
Hyndai Motor Co dan perusahaan afiliasinya yakni Kia Motors Corp telah menggelontorkan investasi sebesar 100 juta euro atau sekitar US$ 110 juta kepada Arrival. Perusahaan rintisan itu berpusat di London dan berdiri sejak tahun 2015.
Baca Juga: Dukung akselerasi start up, Hyundai gelar program start up challenge
Arrival telah mengembangkan shuttle bus berbentuk kotak yang terlihat futuristik yang ditujukan untuk pasar pengiriman komersial. Perusahaan tersebut mengatakan, mobil van itu akan memiliki charges di antara 300 mil.
Dalam sebuah pernyataannya yang dikutip Reuters, Kamis (16/1) Arrival mengatakan akan bekerja sama dengan Hyundai dan Kia untuk mengembangkan berbagai kendaraan listrik dimana tahap awalnya untuk pasar komersial.
Kendaraan-kendaraan tersebut akan dibangun di atas platform kendaraan modular Arrival atau skateboard yang menyatukan komponen-komponen motor, baterai, dan sasis, mirip dengan skateboard yang dikembangkan oleh startup asal Amerika Serikat (AS) Rivian.
Rivian didukung oleh Ford Motor Co dan Amazon (AMZN.O) dan memiliki kontrak untuk membangun 100.000 mobil van yang akan digunakan untuk pengiriman listrik ke perusahaan raksasa e-commerce mulai tahun 2021.
Baca Juga: Hankook Tire Indonesia siap jadi mitra OEM Hyundai Indonesia
Hyundai dan Kia tahun lalu telah menginvestasikan US$ 89 juta di Rimac Automobili, sebuah perusahaan Kroasia berusia sembilan tahun yang bercita-cita untuk membangun supercar listrik yang juga didukung oleh Porsche AG.
Arrival mengatakan kendaraannya itu akan dilengkapi dengan fitur-fitur bantuan pengemudi tingkat lanjut dan dapat ditingkatkan dengan sistem kemudi otomatis.
Kendaraan itu dirancang untuk dijual dengan harga yang sama dengan model serupa yang menggunakan mesin pembakaran internal dan dibangun dalam pabrik mikro kecil. Strategi itu adalah berbanding terbalik dengan yang dilakukan saingannya yakni kendaraan listrik AS Tesla yang menggunakan gigafactories secara masif.
Musim gugur yang lalu, Arrival, yang hingga kini telah beroperasi sebagian besar dalam mode sembunyi-sembunyi, merekrut veteran General Motors Michael Ableson untuk memimpin operasi barunya di Amerika Utara.
Baca Juga: Raih kontrak lahan industri dari Hyundai, ini rekomendasi saham Puradelta (DMAS)
Arrival yang memiliki pabrik kecil di Banbury, Inggris ini telah memiliki 800 karyawan di lima negara saat ini, termasuk Jerman, Rusia dan Israel.
Arrival sebelumnya mengatakan akan menggunakan sistem operasi QNX BlackBerry untuk menghubungkan fitur keselamatan di kendaraan listriknya.
Perusahaan ini menyebut, prototipe mobil van pengiriman yang akan mereka kembangkan itu sedang diuji oleh Royal Mail, DHL dan UPS.