Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HIROSHIMA, JEPANG. China diproyeksikan akan tetap menjadi pembeli Liquefied Natural Gas (LNG) terbesar di dunia pada tahun ini dan tahun 2025, didorong oleh permintaan industri yang kuat.
China, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), tahun lalu melampaui Jepang sebagai pembeli LNG terbesar dunia.
Permintaan LNG Jepang menurun akibat pemulihan reaktor nuklir, pengembangan energi terbarukan, dan kondisi ekonomi yang lemah secara keseluruhan.
Baca Juga: IEA Memperkirakan Permintaan Gas akan Capai Rekor Pada Tahun 2025
Keisuke Sadamori, Direktur dari International Energy Agency (IEA) mengatakan, permintaan gas alam di China meningkat sekitar 10% dalam delapan bulan pertama tahun ini, dan diperkirakan akan tumbuh 16% pada tahun 2025 dibandingkan tahun 2023, terutama didorong oleh sektor industri.
"Pertumbuhan permintaan domestik yang kuat diperkirakan akan mendorong impor energi China mencapai rekor baru pada tahun 2024 dan 2025, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pasar LNG terbesar di dunia," katanya, Senin (7/10).
Selain memproduksi gas alam sendiri, China juga mengimpor gas melalui pipa dan menerima LNG melalui terminal-terminalnya.
IEA juga memperkirakan bahwa permintaan gas di India akan meningkat hampir 9% tahun ini dan 8% pada 2025, didorong oleh peningkatan permintaan energi untuk mendukung ekspansi ekonomi dan konsumsi gas yang kuat di industri transportasi, tambah Sadamori.
Baca Juga: Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, PIS Siap Rebut Peluang Pertumbuhan
"Ketidakpastian mengenai transit gas Rusia melalui Ukraina menjadi perhatian utama menjelang musim dingin ini, mengingat kontrak transit gas Rusia dengan Ukraina akan berakhir pada akhir tahun ini," ujarnya.
Jika tidak ada kesepakatan transit baru, hal ini bisa memicu peningkatan impor LNG oleh Eropa pada 2025, yang berpotensi memperketat keseimbangan gas global.