Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Aksi investor tersebut bahkan ketika bank sentral China melakukan suntikan dana terbesar, mencapai 1,2 triliun yuan, ke sistem keuangan sejak 2004 lalu, dan meskipun langkah-langkah regulasi jelas untuk mengekang penjualan saham.
"Kekhawatiran sebenarnya sekarang adalah bahwa pertumbuhan China akan sangat dipengaruhi oleh wabah virus corona yang mematikan," ujar Hussein Sayed, Kepala Strategi Pasar FXTM dalam sebuah catatan seperti Reuters lansir.
Sementara Indeks KOSPI turun tipis 0,01% menjadi 2.118,88, setelah jatuh sedalam 1,7% pada awal perdagangan Senin (3/2). Investor asing melakukan aksi jual bersih senilai 308,2 miliar won atau sekitar US$ 258 juta.
Baca Juga: IHSG melorot 0,94% ke 5.884 pada akhir perdagangan Senin (3/2)
"Bursa China yang jatuh tidak banyak memengaruhi pasar Korea karena investor telah memperhitungkannya," sebut Park Sang-hyun, Analis HI Investment & Securities, kepada Reuters.
Apalagi, Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam-ki mengatakan, dia akan bertindak untuk menstabilkan pasar keuangan jika perilaku spekulatif terlihat. Dia melihat banyak permintaan spekulatif menggerakkan pasar mata uang won hari ini.