Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Jepang dan Korea Selatan kompak memerah, Senin (3/2), mengikuti aksi jual besar-besar di pasar ekuitas China, di tengah kekhawatiran yang meningkat atas dampak ekonomi dari wabah virus corona baru.
Indeks Nikkei berakhir melemah 1,01% ke posisi 22.971,94, dengan sektor konsumen dan teknologi informasi memimpin penurunan. Saham Unitika Ltd, produsen bahan baku masker, jadi top loosers setelah anjlok 10,93%
"Sulit untuk menilai hanya dengan satu hari perdagangan, tetapi sentimen akan melemah jika saham China terus turun, yang buruk untuk saham Jepang," kata Shusuke Yamada, Kepala Strategi Valas dan Saham Merrill Lynch Japan Securities Co di Tokyo.
Baca Juga: Nilai kapitalisasi market bursa China tergerus hingga Rp 5.754 triliun dalam sehari!
Hari ini volume saham yang diperdagangkan di Tokyo Stock Exchange mencapai 1,19 miliar transaksi. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata harian pada Januari lalu sebanyak 1,09 miliar transaksi.
Menutup hari pertama perdagangan setelah libur Tahun Baru Imlek yang diperpanjang, Senin (3/2), investor menghapus US$ 393 miliar dari bursa saham acuan China. Indeks Shanghai Composite merosot 7,72% ke level 2.746,61.
Penurunan hampir 8% itu merupkan penurunan harian terbesar Indeks Shanghai Composite dalam lebih dari empat tahun terakhir. Selain melepas saham, investor juga menjual yuan dan membuang komoditas terutama minyak kelapa sawit mentah.
Baca Juga: Regulator China mendesak manajer investasi tak lepas saham kecuali ada redemption
Aksi investor tersebut bahkan ketika bank sentral China melakukan suntikan dana terbesar, mencapai 1,2 triliun yuan, ke sistem keuangan sejak 2004 lalu, dan meskipun langkah-langkah regulasi jelas untuk mengekang penjualan saham.
"Kekhawatiran sebenarnya sekarang adalah bahwa pertumbuhan China akan sangat dipengaruhi oleh wabah virus corona yang mematikan," ujar Hussein Sayed, Kepala Strategi Pasar FXTM dalam sebuah catatan seperti Reuters lansir.
Sementara Indeks KOSPI turun tipis 0,01% menjadi 2.118,88, setelah jatuh sedalam 1,7% pada awal perdagangan Senin (3/2). Investor asing melakukan aksi jual bersih senilai 308,2 miliar won atau sekitar US$ 258 juta.
Baca Juga: IHSG melorot 0,94% ke 5.884 pada akhir perdagangan Senin (3/2)
"Bursa China yang jatuh tidak banyak memengaruhi pasar Korea karena investor telah memperhitungkannya," sebut Park Sang-hyun, Analis HI Investment & Securities, kepada Reuters.
Apalagi, Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam-ki mengatakan, dia akan bertindak untuk menstabilkan pasar keuangan jika perilaku spekulatif terlihat. Dia melihat banyak permintaan spekulatif menggerakkan pasar mata uang won hari ini.