kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ilmuwan: Ternyata pohon bisa membuat kekeringan lebih parah


Minggu, 04 Agustus 2019 / 06:04 WIB
Ilmuwan: Ternyata pohon bisa membuat kekeringan lebih parah


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Beberapa jenis pepohonan dapat membuat kekeringan suatu daerah menjadi lebih parah. Pepohonan menyerap air dari dalam tanah agar bisa terus tumbuh.

Penelitian yang dipimpin oleh William Anderegg, Anna Trugman, dan David Bowling -mereka ahli biologi Universitas Utah- menemukan beberapa jenis tanaman dan pohon yang mampu tetap tumbuh subur saat kekeringan terjadi.

Baca Juga: Seperti di film, Elon Musk ingin memasang chip di otak manusia

Tanaman dan pohon tersebut menyerap air tanah untuk mendinginkan badannya. Namun, proses tersebut membawa dampak buruk bagi lingkungan sekitar, yaitu menjadi lebih kering.Hasil penelitian ini telah di publikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Para peneliti mempelajari tingkah laku dari tanaman. "Kami melihat bagaimana pepohonan menyerap, membawa, dan menguapkan air yang membuat lingkungan menjadi lebih kering," kata Anderegg.

Kondisi kekeringan ini tidak hanya merusak lingkungan sekitar tapi juga dapat dirasakan oleh manusia.

Baca Juga: Bagi yang suka salad, rasa pahit sayuran berbeda di setiap negara  

Penelitian Anderegg menjelaskan tentang bagaimana sifat pohon mempengaruhi hutan dan mengendalikan kondisi panas serta kering. "Kami mengetahui dalam rentang waktu yang lama tanaman dapat mempengaruhi atmosfer dan iklim," kata Anderegg.

Tanaman dan pepohonan di hutan menyerap air dari dalam tanah dan menguapkannya ke atmosfer. Perilaku tersebut berdampak pada keseimbangan air dan panas di permukaan Bumi yang seharusnya dikendalikan oleh cuaca.

Baca Juga: Waspada, WHO mengumumkan ebola sebagai darurat kesehatan global

Beberapa kasus, seperti di Hutan Hujan Tropis Amazon, uap air mempercepat terjadinya hujan.

Sebaliknya, penggundulan hutan dapat mempengaruhi cuaca melawan arah angin dengan meninggalkan daerah yang lebih kering dari sebelumnya.

Para peneliti sangat takjub dengan fenomena tersebut. "Betapa kami tidak mengetahui tentang kekeringan, dari bagaimana tanaman mati sampai bagaimana pohon menghilangkan kelembapan tanah, dan bagaimana pohon membuat kekeringan menjadi lebih parah untuk vegetasi tanaman," kata Mike Binford, Program Director NSF Division of Eviromental Biology.

"Para Ilmuwan memberikan kami pengetahuan tentang perilaku pohon di iklim berbeda yang menimbulkan efek yang berbeda pada cuaca," tambahnya.   

Baca Juga: Ini Rahasia Tanaman di California Mampu Bertahan Hidup di Musim Kering



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×