kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Imbal Hasil Obligasi AS Turun Tajam Jumat (10/10), Trump Ancam Tarif terhadap China


Jumat, 10 Oktober 2025 / 23:35 WIB
Imbal Hasil Obligasi AS Turun Tajam Jumat (10/10), Trump Ancam Tarif terhadap China
ILUSTRASI. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) turun tajam pada perdagangan Jumat (10/10/2025) waktu setempat. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) turun tajam pada perdagangan Jumat (10/10/2025) waktu setempat.

Setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif besar-besaran terhadap impor China.

Pernyataan Trump yang panjang di platform Truth Social memicu pergerakan tajam di pasar obligasi, dengan yield Treasury tenor 10 tahun jatuh ke posisi terendah sejak pertengahan September.

Baca Juga: Harga Emas Tembus Lagi US$ 4.000, Terkerek Kekhawatiran Tarif Baru AS terhadap China

Penurunan ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset aman di tengah anjloknya pasar saham.

Sebelumnya, pasar obligasi AS sempat bergerak stabil dalam beberapa hari terakhir karena penutupan pemerintahan (government shutdown) yang telah berlangsung 10 hari menghentikan publikasi sejumlah data ekonomi penting.

“Pernyataan Trump seperti menyiram bensin ke api. Hubungan AS–China yang sempat membaik kembali menegang setelah Beijing memperluas kontrol ekspor atas mineral rare earth,” ujar Brian Jacobsen, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management.

Jacobsen menilai masih ada waktu untuk meredakan ketegangan sebelum KTT APEC yang dijadwalkan mempertemukan Trump dan Xi Jinping beberapa minggu lagi.

Baca Juga: Trump Batalkan Rencana Bertemu Xi Jinping, Ancam Naikkan Tarif Baru terhadap China

Sementara itu, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan kepada CNBC bahwa bank sentral akan mengambil langkah “hati-hati” dalam memangkas suku bunga acuan, meredakan kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan terlalu agresif di tengah pelemahan pasar tenaga kerja.

Di pasar, yield Treasury 10 tahun turun 8,9 basis poin menjadi 4,057%, level terendah sejak 18 September. Yield obligasi 30 tahun turun 8,2 basis poin ke 4,651%.

Sementara yield dua tahun yang sensitif terhadap ekspektasi suku bunga turun 7,7 basis poin ke 3,522%.

Bagian kurva imbal hasil yang banyak diperhatikan, yakni selisih antara obligasi tenor 2 tahun dan 10 tahun, tercatat positif 53,7 basis poin, menandakan ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat ke depan.

Baca Juga: UPDATE: Trump Panaskan Lagi Perang Dagang! Wall Street Langsung Rontok Jumat (10/10)

Tingkat breakeven inflasi untuk Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) tenor lima tahun berada di 2,387%, sedikit turun dari 2,425% sehari sebelumnya.

Untuk tenor 10 tahun, tingkat breakeven berada di 2,33%, menunjukkan ekspektasi inflasi rata-rata sekitar 2,3% per tahun selama satu dekade mendatang.

Selanjutnya: Harga Emas Tembus Lagi US$ 4.000, Terkerek Kekhawatiran Tarif Baru AS terhadap China

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun di Provinsi Mana Saja? Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (11/10)


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×