kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Trump Batalkan Rencana Bertemu Xi Jinping, Ancam Naikkan Tarif Baru terhadap China


Jumat, 10 Oktober 2025 / 23:20 WIB
Trump Batalkan Rencana Bertemu Xi Jinping, Ancam Naikkan Tarif Baru terhadap China
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memanaskan hubungan dagang dengan China. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memanaskan hubungan dagang dengan China.

Dalam pernyataannya pada Jumat (10/10/2025) waktu setempat, Trump mengancam akan menaikkan tarif besar-besaran terhadap impor China serta membatalkan rencana pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: UPDATE: Trump Panaskan Lagi Perang Dagang! Wall Street Langsung Rontok Jumat (10/10)

Trump yang dijadwalkan bertemu Xi di Korea Selatan dalam tiga minggu mendatang, menuding Beijing berusaha “menyandera ekonomi global” setelah China memperluas kendali ekspor logam tanah jarang (rare earths) secara dramatis pada Kamis (9/10).

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump mengatakan tidak ada alasan untuk melanjutkan pertemuan dengan Xi, meski sebelumnya ia sendiri yang mengumumkan agenda tersebut. Pemerintah China belum pernah mengonfirmasi rencana pertemuan itu secara terbuka.

Trump juga menuding Beijing mengirim surat ke berbagai negara untuk menginformasikan rencana pembatasan ekspor terhadap seluruh unsur yang terkait dengan produksi rare earths.

Baca Juga: China Tekan India: Magnet Tanah Jarang Tak Boleh Diekspor ke AS

“Tergantung pada bagaimana China menanggapi kebijakan bermusuhan itu, saya akan melakukan langkah balasan secara finansial,” tulis Trump.

“Untuk setiap unsur yang mereka monopoli, kami memiliki dua pengganti.”

Pernyataan mengejutkan itu langsung mengguncang pasar keuangan. Indeks S&P 500 turun sekitar 2%.

Sementara investor beralih ke aset aman seperti obligasi pemerintah AS dan emas.

Imbal hasil Treasury menurun, dan dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama.

Baca Juga: Perang Biaya Pelabuhan: China Terapkan Tarif Baru bagi Kapal AS Mulai 14 Oktober

Langkah Trump berpotensi memicu kembali perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yang sempat mereda di awal tahun ini setelah serangkaian perundingan diplomatik intensif.

China, pada Kamis (9/10), menambahkan lima unsur baru dan puluhan teknologi pemurnian ke dalam daftar kontrol ekspornya.

Beijing juga memperketat pengawasan terhadap industri semikonduktor serta mewajibkan produsen asing yang menggunakan bahan dari China untuk mematuhi aturan ekspor barunya.

Sebagai informasi, China menguasai lebih dari 90% produksi global logam tanah jarang dan magnet rare earth, bahan vital untuk industri kendaraan listrik, mesin pesawat, hingga radar militer.

Selanjutnya: Zulkifli Hasan Tinjau Program PNM, Dorong Ketahanan Pangan & Pemberdayaan Perempuan

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun di Provinsi Mana Saja? Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (11/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×