Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan visinya untuk membentuk tatanan keamanan dan ekonomi global baru yang lebih mengutamakan negara-negara Global South.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin, yang dihadiri lebih dari 20 pemimpin negara non-Barat, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Kritik Halus Terhadap Amerika Serikat
Dalam pidatonya, Xi menekankan pentingnya menolak “hegemonisme dan politik kekuasaan” serta mempraktikkan multilateralisme sejati. Pernyataan tersebut dianggap sebagai sindiran terhadap kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang selama ini menekan mitra dagang utama Washington, termasuk India dan Tiongkok.
Baca Juga: Pertemuan Modi–Xi di Tianjin: India dan China Sepakat Pulihkan Hubungan Bilateral
“Tata kelola global telah memasuki persimpangan baru,” kata Xi, seraya menegaskan bahwa inisiatif yang ia sebut sebagai Global Governance Initiative akan memperkuat kepemimpinan Tiongkok dalam menantang sistem internasional yang didominasi Barat sejak Perang Dunia II.
Momen Solidaritas Xi, Putin, dan Modi
KTT SCO juga menampilkan simbol kebersamaan. Putin dan Modi tampak bergandengan tangan berjalan menuju Xi, sebelum ketiganya berdiri berdekatan sambil tertawa bersama. Menurut pengamat, pemandangan itu menunjukkan bahwa tekanan tarif AS gagal memecah soliditas Tiongkok, India, dan Rusia.
Usai pertemuan, Modi bahkan ikut dalam perjalanan dengan mobil lapis baja Aurus milik Putin menuju pertemuan bilateral. Dalam kesempatan itu, Putin menyapa Modi dengan sebutan “sahabat” dalam bahasa Rusia.
Energi dan Ekonomi Jadi Fokus Utama
India dan Tiongkok kini menjadi pembeli terbesar minyak mentah Rusia, meski transaksi tersebut telah memicu sanksi tambahan dari AS terhadap India. Dalam forum ini, Xi menawarkan pembentukan Bank Pembangunan SCO sebagai langkah menuju sistem pembayaran alternatif yang dapat mengurangi dominasi dolar AS serta kekuatan sanksi Washington.
Sebagai dukungan konkret, Beijing akan memberikan bantuan gratis senilai 2 miliar yuan (sekitar USD 280 juta) kepada negara anggota tahun ini, ditambah pinjaman 10 miliar yuan untuk konsorsium perbankan SCO.
Selain itu, Tiongkok juga akan mendirikan pusat kerja sama kecerdasan buatan (AI) serta mengundang anggota SCO untuk ikut serta dalam proyek stasiun penelitian bulan miliknya.
Baca Juga: Ekonomi Global: Aktivitas Pabrik Asia Tertekan Tarif AS, China Tampil Mengejutkan
Putin: Sistem Keamanan Baru di Eurasia
Dalam pidatonya, Putin menyebut SCO sebagai bentuk multilateralisme sejati, terutama karena penggunaan mata uang lokal semakin dominan dalam perdagangan antaranggota. Menurutnya, hal ini membuka jalan bagi terbentuknya sistem keamanan Eurasia yang lebih stabil, seimbang, dan tidak berpusat pada Barat.
“Model ini akan memastikan keamanan tanpa mengorbankan negara lain,” tegas Putin.
Rekonsiliasi Tiongkok–India dan Pertunjukan Militer
Xi juga memanfaatkan momen KTT ini untuk memperbaiki hubungan dengan India. Dalam pertemuan bilateral, Xi dan Modi menegaskan bahwa kedua negara adalah mitra pembangunan, bukan pesaing.
Selain forum ekonomi, Xi dijadwalkan memimpin parade militer besar-besaran di Beijing untuk memperingati 80 tahun kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Parade tersebut, yang juga diperkirakan dihadiri Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, akan menampilkan teknologi militer terbaru Tiongkok dalam unjuk kekuatan strategis.