Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Spirit AeroSystems sedang meninjau rencana daruratnya untuk melakukan cuti paksa pada karyawan.
Perencanaan oleh raksasa aerostruktur yang berbasis di Wichita, Kansas yang sedang kesulitan keuangan ini menyusul aksi mogok yang dilakukan oleh lebih dari 32.000 pekerja Boeing di Pantai Barat AS yang kini meluas ke rantai pasokan pembuat pesawat itu.
Boeing dan serikat pekerjanya yang terbesar akan melanjutkan pembicaraan kontrak pada hari Jumat dalam upaya untuk mengakhiri aksi mogok yang telah menghambat produksi pesawat dan menghantam keuangan raksasa kedirgantaraan itu.
Baca Juga: 5,3 Juta Akun X Ditangguhkan Sepanjang Semester I-2024
Pekerja Boeing di wilayah Seattle dan Portland, Oregon, mogok kerja pada tanggal 13 September dalam aksi mogok pertama serikat pekerja itu sejak tahun 2008.
Aksi ini menghentikan produksi model pesawat termasuk Boeing 737 MAX terlaris. Asal tahu saja, Spirit memproduksi badan pesawat Boeing MAX.
"Kami sedang meninjau rencana darurat terkait cuti paksa. Belum ada keputusan yang dibuat saat ini," kata juru bicara Spirit Joe Buccino.
Buccino menambahkan bahwa Spirit sedang mengevaluasi berbagai kemungkinan tindakan yang semuanya ditujukan untuk melindungi masa depan perusahaan .
Financial Times melaporkan pada hari Rabu bahwa Spirit akan mulai cuti paksa dalam tiga minggu jika pemogokan berlanjut.
Baca Juga: Pernah Dikecewakan, Erdogan Berharap Presiden Baru AS Akan Buat Hubungan Lebih Baik