Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Saat ini terdapat lebih dari 8 juta infeksi yang terjadi di seluruh dunia. Amerika Serikat, Brasil, Rusia, India, dan Inggris saat ini adalah lima negara dengan jumlah kasus terbanyak.
Sebelumnya, dalam laporan terbaru Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini terkontraksi alias minus 6 hingga 7,6%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Dunia yang minus 5,2%.
Baca Juga: Aktivitas manufaktur di Asia terpuruk akibat merosotnya perdagangan global
Berdasarkan laporan OECD Economic Outlook edisi Juni 2020, ada dua skenario ekonomi akibat ketidakpastian global tahun ini. Untuk skenario pertama, ekonomi global mencapai minus 7,6 persen akibat gelombang wabah virus corona kedua yang memukul ekonomi global menjelang akhir tahun ini.
Tingkat pengangguran global naik drastis menjadi 10% dan pertumbuhan perdagangan global terkontraksi 11,4%.
Baca Juga: Cadangan devisa Mei 2020 meningkat, berikut ini komponen-komponennya
Untuk skenario kedua, perekonomian global minus 6% karena gelombang kedua COVID-19 bisa dihindari banyak negara. Tingkat pengangguran naik menjadi 9,2% dan perdagangan global minus 9,5%.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IMF: Ekonomi Dunia Bakal Alami Krisis yang Belum Pernah Terjadi..."
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan