kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.255   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

IMF: Virus corona menjadi risiko bagi pemulihan ekonomi global


Rabu, 19 Februari 2020 / 21:16 WIB
IMF: Virus corona menjadi risiko bagi pemulihan ekonomi global
ILUSTRASI. Logo IMF.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan bahwa epidemi virus corona telah mengganggu pertumbuhan ekonomi China dan penyebaran lebih lanjut ke negara-negara lain dapat menggagalkan pemulihan ekonomi global tahun 2020.

Mengutip Reuters, Rabu (19/2), dalam catatan yang disiapkan untuk para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral, IMF memetakan sejumlah risiko global termasuk virus corona yang menyebar cepat dan lonjakan baru dalam ketegangan perdagangan AS-China serta bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim.

Baca Juga: IMF sebut China masih dapat menambah stimulus tapi harus fokus pada reformasi

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara industri maju akan berkumpul di Riyadh, Arab Saudi, akhir pekan ini di tengah berlanjutnya ketidakpastian tentang dampak virus corona (Covid-19).

IMF mengatakan tetap berpegang pada perkiraan Januari untuk pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 3,3%, naik dari 2,9% pada 2019.

Tetapi IMF mengatakan pemulihan akan dangkal dan risiko tetap condong ke downside. "Pemulihan bisa tergelincir oleh kenaikan tajam dalam risiko, dipicu misalnya oleh eskalasi ketegangan perdagangan, atau penyebaran lebih lanjut dari virus corona," kata IMF.

Televisi pemerintah China mengutip pernyataan Presiden China Xi Jinping yang mengatakan bahwa China masih dapat memenuhi target pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2020 meskipun ada virus corona. 

Tetapi catatan IMF meragukan hal itu.

"Virus corona mengganggu aktivitas ekonomi di China karena produksinya dihentikan dan mobilitas di sekitar daerah yang terkena dampak terbatas," tulis IMF dalam catatan itu. 

"Kemungkinan efek ke negara lain - misalnya melalui pariwisata, hubungan rantai pasokan, dan dampak harga komoditas."

Dampak virus masih berlangsung, dan skenario sementara saat ini diasumsikan penyebaran virus sangat cepat dan bila bangkit kembali di akhir tahun, dampak epidemi bisa lebih besar dan lebih tahan lama.

Baca Juga: Wakil Presiden Argentina: Pemerintah tak akan bayar utang IMF sampai resesi berakhir

"Wabah yang lebih luas dan berkepanjangan atau ketidakpastian yang bertahan lama tentang penularan dapat mengintensifkan gangguan rantai pasokan dan menekan kepercayaan lebih kuat, membuat dampak global lebih parah," kata IMF dalam catatan itu.

Serangan dunia maya, eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah atau gangguan dalam negosiasi perdagangan antara China dan Amerika Serikat juga dapat menghambat pemulihan global jangka pendek, menurut IMF. 

Dan bencana terkait iklim, meningkatnya proteksionisme dan kerusuhan sosial dan politik yang dipicu oleh ketidaksetaraan yang terus-menerus menimbulkan risiko ekonomi lebih lanjut.

IMF mendesak para pembuat kebijakan untuk mempertahankan dukungan kebijakan fiskal dan moneter. Inflasi yang rendah di sebagian besar negara membutuhkan kebijakan moneter untuk tetap akomodatif.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×