Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Indeks manufaktur China melambat ke level terendah dalam enam bulan pada Agustus. Hal ini meningkatkan ekspektasi bahwa para pembuat kebijakan akan mengungkap rencana baru untuk mengarahkan lebih banyak stimulus ke rumah tangga dan lebih sedikit ke proyek infrastruktur.
Mengutip Reuters, Sabtu (31/8), Survei resmi menunjukkan, Indeks manajer pembelian (PMI)menurun selama empat bulan menjadi 49,1 pada bulan Agustus dari 49,4 pada bulan Juli.
Sebaliknya, PMI nonmanufaktur, yang mencakup jasa dan konstruksi, meningkat menjadi 50,3 dari 50,2.
Baca Juga: Ini Dia 10 Negara dengan Populasi Terkecil di Dunia
China memulai paruh kedua tahun ini dengan pijakan yang goyah, dengan ekspor yang lesu, harga, dan indikator pinjaman bank untuk bulan Juli yang menunjukkan permintaan lemah.
Pemulihan yang diharapkan sebagian besar analis setelah pencabutan pembatasan ketat pandemi Covid-19 oleh China pada tahun 2022 sejauh ini belum terjadi pada ekonomi China.
Bulan lalu, Beijing mengisyaratkan siap untuk menyimpang dari rencananya untuk menggelontorkan dana ke proyek infrastruktur.
Analis secara umum menyambut baik dukungan yang menargetkan belanja konsumen tetapi memperingatkan bahwa kebijakan lain perlu ditarik jika pemerintah ingin mencapai target pertumbuhan tahunannya sekitar 5%.
Ada beberapa tanda positif, dengan penjualan ritel melampaui perkiraan bulan lalu.
Namun, rincian yang lebih spesifik tentang bagaimana China berencana untuk menyegarkan kembali pasar konsumen yang berisi 1,4 miliar orang masih belum jelas. Para pejabat sejauh ini hanya berjanji untuk berfokus pada peningkatan konsumsi untuk memperluas permintaan domestik.
Baca Juga: US Consumer Spending Picks Up; Inflation Rises Moderately in July
Yang membebani belanja konsumen adalah kemerosotan tajam di sektor properti selama tiga tahun terakhir.
Ada sedikit tanda bahwa kebijakan yang bertujuan memulihkan kepercayaan akan memberikan dampak yang diinginkan, karena harga rumah baru di China turun pada laju tercepat dalam sembilan tahun pada bulan Juli.
Sebuah jajak pendapat Reuters pada hari Jumat menunjukkan harga rumah akan turun 8,5% pada tahun 2024, lebih dalam dari penurunan 5,0% yang diperkirakan dalam survei bulan Mei.