Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Saat ini, Huawei menghadapi ancaman serupa di tengah tekanan yang datang dari banyak negara lain, mulai Inggris hingga Australia. Isu pencurian data pengguna masih menjadi pertimbangan serius oleh beberapa negara.
Di sisi lain, Huawei selalu membantah tuduhan yang menyebutkan, mereka memberikan izin Pemerintah China untuk megakses data pelanggannya.
Huawei juga menghadapi sanksi tegas dari AS. Awal bulan ini, negeri uak Sam mengumumkan, Huawei tidak bisa lagi membeli chip off-the-self dari perusahaan, seperti Qualcomm dan MediTek, karena mereka menggunakan teknologi inti dari AS.
Pada Mei lalu, AS juga sudah melarang produsen chip asal Taiwan TSMC menggunakan peralatan AS untuk memproduksi chip bagi Huawei.
Baca Juga: Memanas lagi, India mengeluarkan peringatan baru kepada China
Keputusan tersebut jelas merugikan Huawei yang kini alur produksinya cukup terhambat. Sekarang, Huawei mulai fokus untuk melakukan produksi dan distribusi di dalam negeri.
Beruntung, masyarakat China memiliki kesadaran tinggi untuk bisa tetap setia menggunakan produk-produk dalam negeri.