Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India mengatakan kepada China, hubungan bilateral mereka hanya akan berkembang ketika kedua negara menarik pasukan kembali dari daerah konfrontasi di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar membahas kemungkinan kedua belah pihak menarik diri dari pertemuan tingkat tinggi, ketika ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Kamis (16/9).
"Diskusi penarikan di daerah perbatasan kami. Menggarisbawahi bahwa kemajuan dalam hal ini sangat penting untuk pemulihan perdamaian dan ketenangan, yang merupakan dasar untuk pengembangan hubungan bilateral," kata Jaishankar di Twitter, Jumat (17/9), seperti dikutip Twitter.
Ribuan tentara India dan China telah terkunci dalam konfrontasi di Himalaya Barat sejak tahun lalu, ketika permusuhan atas sengketa perbatasan puluhan tahun meledak.
Baca Juga: India mengerahkan kapal perang di Laut Cina Selatan
Pada Juni tahun lalu, ketegangan meletus menjadi pertempuran tangan kosong yang mengakibatkan kematian di kedua belah pihak, yang pertama di antara India dan China dalam beberapa dekade terakhir.
Setelah beberapa putaran pembicaraan antara komandan mereka, pasukan mereka telah melangkah mundur di beberapa bagian perbatasan, termasuk Danau Pangong Tso, daerah yang diperebutkan di dekat lokasi bentrokan tahun lalu.
Tetapi, pasukan yang didukung oleh artileri tetap ada dalam jarak dekat di sektor-sektor lain.
"China selalu menangani masalah perbatasan China-India dengan baik dan dengan sikap positif," kata Wang. "(Kedua belah pihak harus) bekerjasama untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan, dan menghentikan insiden perbatasan berulang".
Baca Juga: Xi Jinping sambangi Tibet, kunjungan pertama sebagai Presiden China
Sebagai dua negara berkembang utama, China dan India harus mendorong hubungan bilateral kembali ke jalur yang sehat dan stabil, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, mengutip pernyataan Wang.
China dan India berperang di perbatasan mereka pada tahun 1962 dan tidak pernah menyelesaikan perselisihan tersebut. Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan perdagangan kedua negara telah berkembang.
Jaishankar mengungkapkan, dia juga membahas peristiwa global baru-baru ini dengan Wang. Dia tidak memberikan perincian.
Sementara hubungan dekat militer China dengan musuh bebuyutan India, Pakistan, telah menjadi sumber ketegangan, Jaishankar menegaskan, hubungan India-China harus dilihat secara bilateral.
"Penting juga bahwa China tidak melihat hubungannya dengan India melalui kacamata negara ketiga," katanya kepada Wang.
Kedua pejabat tinggi berada di Dushanbe untuk pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai. Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Narendra Modi akan berbicara pada pertemuan itu melalui tautan video pada Jumat (17/9).