kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India menyetujui uji coba kandidat vaksin Covid-19 yang kedua pada manusia


Jumat, 03 Juli 2020 / 10:52 WIB
India menyetujui uji coba kandidat vaksin Covid-19 yang kedua pada manusia
ILUSTRASI. Ilustrasi vaksin Covid-19


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Zydus telah menerima persetujuan dari regulator India untuk memulai penelitian vaksin Covid-19 pada manusia.

Mengutip Reuters, Jumat (3/7), Zydus, perusahaan yang tergabung dalam grup Cadila Helathcare Ltd dalam sebuha pernyataan kepada bursa efek India mengatakan, vaksin potensial menunjukkan respons kekebalan yang kuat dalam penelitian pada hewan dan antibodi yang dihasilnya mampu menetralkan sepenuhnya virus tipe liar.

Persetujuan India untuk Zydus datang beberapa hari setelah Bharat Biotech mendapat lampu hijau untuk hal yang sama, yakni studi manusia untuk kandidat vaksinnya.

Baca Juga: Kasus virus corona di seluruh dunia melampaui 10,57 juta

Zydus akan memulai uji coba manusia bulan ini di lebih dari 1.000 subjek di berbagai situs di India, katanya. 

Perusahaan juga berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya untuk penantang vaksin untuk melayani permintaan India dan global.

Menurut Zydus, tidak ada masalah keamanan bagi kandidat vaksin dalam studi toksikologi dosis berulang. Pada kelinci, hingga tiga kali dosis manusia yang dimaksudkan ternyata aman, ditoleransi dengan baik dan imunogenik.

Belum ada vaksin yang disetujui untuk penggunaan komersial untuk melawan Covid-19, tetapi lebih dari selusin dari lebih dari 100 kandidat secara global saat ini sedang diuji pada manusia, dan beberapa telah menunjukkan potensi dalam uji coba tahap awal.

Jumlah infeksi virus corona di India melampaui 600.000 pada hari Kamis, yang mengakibatkan 17.834 kematian karena pihak berwenang berjuang untuk menahan pandemi tersebut sambil mengurangi aturan penguncian.

Hanya Amerika Serikat, Brasil, dan Rusia yang melaporkan lebih banyak kasus daripada India.

Baca Juga: 200 vaksin corona diuji, ini yang paling potensial




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×